Awal Ramadan, Harga Cabai Rawit di Makassar Melonjak

Makassar, IDN Times - Memasuki hari pertama Ramadan, harga cabai rawit di Kota Makassar mengalami lonjakan tajam. Di Pasar Terong dan Pasar Pabaeng-baeng pada Sabtu (1/3/2025), harga cabai rawit mencapai Rp75.000 per kilogram, naik drastis dari harga sebelumnya Rp35.000 per kilogram dua pekan lalu.
Kenaikan harga ini mengejutkan banyak warga, terutama para ibu rumah tangga dan pedagang makanan yang harus mengatur ulang pengeluaran mereka. Norma (35), seorang pedagang di Pasar Terong, mengungkapkan bahwa kenaikan terjadi secara bertahap hingga akhirnya mencapai harga saat ini.
"Awalnya cuma naik sedikit, tapi sekarang sudah Rp75.000 per kilo. Banyak pembeli yang kaget, bahkan ada yang batal beli karena terlalu mahal," ujarnya.
1. Harga komoditas lain juga naik tapi tidak signifikan

Selain cabai rawit, harga beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan, meski tidak setinggi cabai. Cabai merah besar kini dijual Rp30.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp35.000, bawang merah Rp35.000, dan bawang putih Rp40.000 per kilogram.
Lila (40), pedagang di Pasar Pabaeng-baeng, mengatakan kenaikan harga ini dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan akibat cuaca buruk di daerah penghasil cabai.
"Kalau stok banyak, harga pasti turun. Tapi sekarang cabai yang masuk lebih sedikit dari biasanya. Pedagang juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena modalnya sudah tinggi," kata Lila.
2. Pemerintah janji stabilkan harga

Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. Keduanya meninjau langsung harga pangan di Pasar Terong dan berjanji akan segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga.
"Seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur, kita akan mencari tahu apakah ada anomali dalam distribusi atau memang suplai yang berkurang. Langkah intervensi akan segera kami lakukan," kata Munafri.
Dia juga mengatakan Pemerintah Kota Makassar akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui berbagai upaya. Di antaranya yakni operasi pasar dan gerakan pasar murah untuk menekan lonjakan harga.
"Stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan sangat penting. Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), kita akan memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat," kata Munafri.
3. Pemantauan akan terus berlanjut

Gubernur Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pihaknya akan memantau harga kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, pemerintah juga akan memastikan intervensi jika lonjakan harga terus berlanjut.
"Kami akan melakukan intervensi dengan berbagai cara, termasuk operasi pasar, peningkatan produksi pertanian, serta pendampingan bagi petani dan distributor," katanya.
Dia juga menegaskan pihaknya akan terus memantau harga kebutuhan pokok bukan hanya cabai. Untuk kebutuhan lain seperti bawang merah, beras, daging, dan minyak goreng, masih dalam kondisi stabil. Namun, pemantauan tetap berlanjut secara berkala untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga.
"Cabai mengalami kenaikan cukup drastis dalam dua pekan terakhir. Kita akan intervensi bersama Forkopimda agar harga bisa dikendalikan," katanya.