Aksi Ricuh Massa Misterius di Makassar, Ini Identitas Empat Korban Meninggal

- Peristiwa pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar oleh kelompok orang tanpa identitas, Jumat, 29 Agustus 2025, mengakibatkan tiga orang korban meninggal dunia.
- Saiful Akbar (43), Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah tewas setelah lompat dari lantai empat gedung DPRD Makassar. Sarinawati (26), staf salah satu Anggota DPRD Makassar ditemukan meninggal di dalam gedung yang hangus terbakar. Akbar Basri (27), fotografer dan staf Humas DPRD Makassar juga ditemukan meninggal di puing-puing sisa kebakaran.
- Rusdamdiansyah (26), pengemudi ojek daring, dikeroyok massa saat mengambil
Makassar, IDN Times - Peristiwa pembakaran Gedung DPRD Kota Makasssar oleh kelompok orang tanpa identitas, Jumat, 29 Agustus 2025, mengakibatkan tiga orang korban meninggal dunia. Sementara di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jl Urip Sumoharjo, seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas dikeroyok massa tak dikenal karena dituding sebagai anggota intelijen.
Demonstrasi di Makassar yang dimulai pada Jumat siang, digelar untuk menyampaikan solidaritas atas kematian pengemudi ojek daring Affan Kurniawan di Jakarta. Namun, eskalasi massa dari kerumunan tanpa identitas jelas, kemudian memuncak dengan aksi perusakan dan pembakaran di beberapa lokasi, termasuk gedung DPRD Makassar, gedung DPRD Sulawesi Selatan, dan Kejati Sulsel.
1. Saiful Akbar (43), Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah

Saat massa mengepung dan membakar Kantor DPRD Makassar, beberapa orang terjebak di lantai empat gedung. Dalam kepanikan, sejumlah korban memilih melompat untuk menyelamatkan diri, menimbulkan luka serius hingga kematian.
Saiful Akbar (43), Kepala Seksi Kesejahteraan Kecamatan Ujung Tanah, tewas setelah lompat dari lantai empat gedung DPRD Makassar. Tubuhnya yang terluka parah dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Momen korban terpaksa melompat dari lantai empat gedung DPRD sempat terekam kamera. Rekaman itu menunjukkan kepanikan dan upaya putus asa untuk menyelamatkan diri dari kobaran api.
"Satu Kasi kecamatan Ujung Tanah. Lainnya masih dirawat di RS, saya masih pantau," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Dahyal, ketika dikonfirmasi saat itu.
2. Sarinawati (26), staf DPRD Makassar

Tim gabungan pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergegas memadamkan api seiring menurunnya konsentrasi massa di DPRD Makassar. Di tengah upaya pemadaman, petugas menemukan satu jenazah korban di dalam gedung yang telah terbakar.
Sarinawati (26), staf salah satu Anggota DPRD Makassar, Andi Tenri Uji, ditemukan meninggal di dalam gedung yang hangus terbakar. Tim pemadam kebakaran mengevakuasi jenazahnya menggunakan kantong jenazah.
"Perempuan baru didapat meninggal di kantor DPRD Kota Makassar," demikian suara dari rekaman video tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Helmy Budiman pun kemudian mengonfirmasi hal tersebut. Dia membenarkan korban merupakan staf DPRD Makassar.
3. Akbar Basri (27), Fotografer dan Staf Humas DPRD Makassar

Korban lainnya yakni Akbar Basri (27), fotografer dan staf Humas DPRD Makassar yang ditemukan meninggal di puing-puing sisa kebakaran. Korban yang biasa disapa Abay ini diduga tewas akibat terjebak api dan kepulan asap tebal.
Korban sempat terjebak di lantai dua yakni bagian Humas DPRD Makassar. Dia juga sempat diduga meninggal karena terbakar namun pihak kerabat menyatakan korban meninggal karena kekurangan oksigen.
Seorang rekan korban menceritakan detik-detik tragis saat kebakaran melanda gedung DPRD Makassar. Dia menyoroti keberanian korban yang mencoba menyelamatkan temannya di tengah kobaran api.
"Infonya ini Abay sempat selamat tapi kembali masuk untuk berusaha selamatkan temannya, Sarinawati (Staf Fraksi PDIP) tapi api mungkin sudah membesar sehingga mereka terjebak," ucap Triadi, rekan korban, saat ditemui di rumah duka.
4. Rusdamdiansyah (26), pengemudi ojek online

Selain gedung DPRD, kericuhan juga terjadi di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Jalan Urip Sumoharjo. Aksi ini menimbulkan korban jiwa akibat pengeroyokan oleh massa yang panik.
Rusdamdiansyah (26), pengemudi ojek daring, dikeroyok massa saat mengambil foto dan video di lokasi aksi. Massa menduga korban sebagai intelijen.
Rusdamdiansyah sempat mendapatkan perawatan di RS Ibnu Sina dan dirujuk ke RS Pusat CPI, sebelum akhirnya meninggal di RS Kemenkes pada Sabtu pagi (30/8/2025) sekitar pukul 09.00 WITA. Kepala BPBD Makassar, M. Fadli Tahar, menegaskan korban bukan bagian dari massa pengunjuk rasa.
"Jadi korban ini ambil foto dan video (saat aksi demo depan UMI). Korban dikira intel sama massa, di situ terjadi pengeroyokan," ucap Fadli kepada awak media, Minggu (31/8/2025).