Makassar, IDN Times - Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat, sudah ratusan pengungsi korban terdampak gempa di Sulawesi Barat, dievakuasi ke Kota Makassar.
"Sampai hari ini total pengungsi yang sudah masuk ke Kota Makassar melalui Lanud Hasanuddin berjumlah 629 orang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinsos Sulsel Gemala Faoza kepada jurnalis saat ditemui di kantornya, Senin (18/1/2021).
Gemala mengungkapkan, pengungsi diberangkatkan dari Mamuju dan Majene lewat jalur udara menggunakan pesawat milik TNI-AU. Pengungsi datang bertahap sejak sehari setelah gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 terjadi di Sulbar, pada Jumat, 15 Januari 2021. Mereka sempat dievakuasi ke tempat aman sebelum diberangkatkan ke Makassar.
Setibanya di Makassar, ratusan pengungsi kemudian ditempatkan di kantor Dinsos Sulsel. Selebihnya, tersebar di Dinsos Gowa dan daerah lain di luar Sulsel, seperti Balikpapan dan Jawa Tengah. "Ada yang dijemput juga sama keluarganya. Jadi total yang sekarang di dinsos (Sulsel) ada 55 orang," ujar Gemala.
Gemala menyatakan, mereka yang mengungsi sama sekali tidak memiliki harta benda yang dibawa selain perlengkapan seadanya. Sebagian besar dari mereka memilih untuk sementara meninggalkan kampung halamannya di Sulbar hingga kondisi dipastikan betul-betul membaik. "Jadi mereka berharap supaya bisa dipulangkam kembali nanti," ucapnya.
Sementara ini pengungsi masih ditampung di kantor Dinsos Sulsel, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar. Seluruh akomodasi untuk keperluan logistik dan kebutuhan dasar pengungsi ditanggung sementara oleh Pemprov Sulsel. "Kami juga akan meminta petunjuk pimpinan untuk bisa membantu mereka kembali ke daerah asalnya," jelas Gemala.
Lebih lanjut kata Gemala, pihaknya saat ini masih sementara menunggu kedatangan ratusan pengungsi lainnya. Pengungsi yang datang berikutnya, lebih dulu akan didata untuk diketahui ke mana tujuannya. Apakah menuju ke rumah keluarga atau bertahan di tempat penampungan sementara milik Pemprov Sulsel.
Selain di kantornya, Gemala bilang telah menyediakan lokasi penampungan lain seperti di kantor Unit Pelaksana Teknis Dinsos Sulsel Inang Matutu, hingga di rumah dinas dan alternatif terakhir di masjid lingkup kantor Dinsos Sulsel. "Insyallah memadai. Kita sediakan seperti kasur, selimut dan kelengkapan lainnya," ucapnya.
Untuk mengantisipasi membeludaknya pengungsi nanti, lanjut Gemala, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Asrama Haji Sudiang. Mengingat penampungan sementara di kantor Dinsos Sulsel terbatas. Jumlahnya hanya mencapai 70 orang. "Kalau di Asrama Haji sudah disiapkan 2 asrama di sana. Masing-masing 100 orang," imbuhnya.