4,5 Hektare Padang Savana di Taman Nasional Rawa Aopa Sultra Terbakar

Menurut Ali, kawasan tersebut termasuk rentan terbakar lantaran dipenuhi oleh alang-alang, pohon pakem dan akasia. Dengan ini, pihaknya menduga ada unsur manusia dalam penyebab kejadian lantaran lokasinya sering dikunjungi banyak orang.

"Saya kira (ada) unsur manusia. Saya tidak tahu apakah orang lewat kemudian iseng membuang puntung rokok atau bisa jadi ada aktivitas pemancing di dalam, (kawasan)" katanya.

"Pemancing tradisional itu kan di dalam banyak. Kadang-kadang masyarakat mereka mau mencari jalan supaya jangan terlalu rimbun alang-alang akhirnya dengan cara membakar," lanjut Ali.

Lebih jauh, Ali menegaskan Brigdalkarhut Balai TNRAW selalu bersiaga. Namun kendala terbesar adalah jumlah personel khusus pemadaman api yang bertugas dan melakukan pengawasan selama 24 jam.

"Kami sedikit keterbatasan personel. Kita punya personel hanya 15 orang yang khusus pemadaman kebakaran," ungkapnya.

Ali pun menghimbau masyarakat, baik yang tinggal di sekitar area Taman Nasional ataupun para pelintas, untuk senantiasa menjaga kawasan tersebut. Salah satunya yakni tak menyulut api di kawasan savana.

Rawa Aopa Watumohai ditetapkan menjadi Taman Nasional pada tahun 1989. Memiliki luas 1.050 kilometer persegi, lanskap padang savana dan perbukitan mendominasi kawasan tersebut. Ketinggiannya pun bervariasi, dari 0 hingga 981 meter dari permukaan laut.

Beragam vegetasi tumbuh di TNRAW, salah satunya yakni hutan mangrove, plus 323 spesies tanaman lainnya. Terdapat pula beragam satwa seperti babirusa, anoa dan 155 spesies burung, di mana 37 di antaranya berstatus endemik.