Milenial Sulut Maju di Pileg 2024, Ada Anak Pejabat hingga Tokoh Agama

Mereka berasal dari keluarga pejabat hingga tokoh agama

Manado, IDNTimes – Bakal calon anggota legislatif (bacaleg) milenial turut meramaikan kontestasi Pemilu 2024 di Sulawesi Utara. Mereka dari partai-partai besar di Sulut dan membawa nama besar keluarga.

Seperti Rio Dondokambey (27), anak dari Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, yang turut memperebutkan kursi di DPR RI dari Dapil Sulut. Kemudian ada Adrian Joppie Paruntu, petahana yang memperebutkan kursi DPR RI bersama ibunya, Mantan Bupati Minsel, Christiany Eugenia Paruntu, dari Partai Golkar.

Lalu, ada nama lain seperti Kristi Karla Arina (33), Bacaleg DPRD Sulut dari PDIP yang merupakan istri Wakil Bupati Minut, Kevin William Lotulung. Kristi Arina juga merupakan anak Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (BPMS GMIM), Pendeta Hein Arina, salah satu tokoh agama paling dihormati di Sulut.

Jauh ke Bolaang Mongondow Raya (BMR), Mantan Bupati Boltim, Sehan Salim Landjar, maju sekeluarga dari PAN. "Sehan Landjar calon legislatif Republik Indonesia, Nursiwin Dunggio (istri Sehan, -red) maju dari Dapil 2 DPRD Boltim. Kakak saya, Fuad Landjar maju DPRD Sulut dari Dapil BMR, dan saya sendiri maju sebagai DPRD Boltim dari Dapil 1," ucap anak Sehan Landjar, Amalia Landjar, Sabtu (10/8/2023).

Baca Juga: Polda Sulut Tangkap 5 Tersangka Kasus Prostitusi Online di Manado

1. Alasan ingin meneruskan perjuangan keluarga

Milenial Sulut Maju di Pileg 2024, Ada Anak Pejabat hingga Tokoh AgamaBacaleg milenial dari Partai Golkar, Andhika Baramuli, yang akan maju ke DPRD Sulut dari Dapil Minut Bitung. IDNTimes/Istimewa

Meski KPU belum menetapkan DCT, para bacaleg milenial ini cukup yakin dengan kapasitas mereka. Alasan yang sama dikemukakan oleh sejumlah bacaleg milenial, yaitu ingin meneruskan perjuangan keluarga.

Andhika Yahya Santiago Baramuli (31) misalnya, cucu Gubernur Sulut pertama, Arnold Achmad Baramuli. “Tentunya saya ingin meneruskan perjuangan keduanya,” ujar anak dari Mantan Anggota DPD RI, Aryanthi Baramuli ini.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bacaleg DPRD Sulut dari Dapil Minsel Mitra, Eldo Wongkar, yang merupakan anak Bupati Minsel, Franky Wongkar. Ia mengaku terinspirasi dari sang ayah.

"Saat ini yang paling penting adalah bisa hadir bersama masyarakat, bisa tahu apa yang menjadi kebutuhan mereka supaya kita berbuat sesuatu. Nantinya, masyarakat juga yang akan memilih, " jelas Eldo.

2. Parpol masih berorientasi pada popularitas

Milenial Sulut Maju di Pileg 2024, Ada Anak Pejabat hingga Tokoh AgamaRio Dondokambey yang merupakan anak Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey. IDNTimes/Istimewa

Maraknya bacaleg milenial dari keluarga kalangan pejabat maupun tokoh penting merupakan bukti bahwa parpol masih melihat popularitas. Hal ini diungkapkan oleh Dosen Kepemiluan Universitas Sam Ratulangi Manado, Ferry Liando.

Popularitas tersebut juga terbukti dari bacaleg milenial yang menjabat di organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, hingga keagamaan di Sulut. Selain itu, jaringan birokrasi yang dimiliki orang tua yang lebih dulu jadi pejabat juga dilihat sebagai sebuah keuntungan.

“Sebagian besar birokrasi memiliki pengaruh di masyarakat, sehingga apapun yang menjadi pilihannya berpotensi akan diikuti oleh masyarakat,” ucap Ferry.

3. Parpol diminta lebih ketat menyeleksi kualitas bacaleg milenial

Milenial Sulut Maju di Pileg 2024, Ada Anak Pejabat hingga Tokoh AgamaDosen Kepemiluan UNSRAT Manado, Ferry Daud Liando. IDNTimes/Dokumentasi Pribadi

Menurut Ferry, dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, tak ada satu pasal pun yang melarang keluarga pejabat menjadi mencalonkan diri. Dengan begitu, parpol lah yang diminta menyeleksi bacaleg milenial yang berkualitas dan memiliki kapasitas dalam melayani masyarakat.

“Jika parpol punya garansi bahwa caleg-caleg anak pejabat itu memang punya kualitas, maka tidak ada yang keliru dalam pencalonan itu,” kata Ferry.

Di sisi lain, membawa nama besar keluarga juga bukan jaminan bacaleg milenial akan terpilih. “Jika tidak yakin dengan kualitasnya, tentu pemilih berhak untuk tidak memilih. Jadi semua tergantung sikap para pemilih, bukan ditentukan oleh pejabat,” tutup Ferry.

Baca Juga: Heboh Penemuan Bangkai Babi, Virus ASF Dipastikan Belum Masuk Sulut

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya