Masa Tenang Pemilu 2024, APK Masih Terlihat di Kota Manado Sulut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDN Times – Sejumlah alat peraga kampanye (APK) masih terlihat di Kota Manado, Sulawesi Utara. Padahal, sejak Minggu (11/2/2024) masa tenang Pemilu 2024 sudah berlaku.
APK tak hanya terlihat di jalan besar, tetapi juga di perkampungan. Bahkan, sejumlah APK dipasang di tempat yang sulit dijangkau seperti di antara kabel listrik hingga atap dan balkon rumah warga.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Manado, Yohanis Waworuntu, mengatakan bahwa sebenarnya baik partai politik (parpol), tim pemenangan, hingga pengusaha periklanan diminta menertibkan APK secara mandiri. “Tapi karena belum semua dicopot, kami Satpol PP dengan didampingi dan diawasi Bawaslu Manado menertibkan APK yang masih terpasang,” ucap Yohanis, Senin (12/2/2024).
1. Bawaslu Sulut minta APK pada kendaraan juga dicopot
APK tidak diperbolehkan ada saat masa tenang karena hal tersebut merupakan bagian dari kampanye. “Itu potensi kecurangan,” kata Anggota Bawaslu Sulut, Zulkifli Densi.
Untuk itu, ia kembali menegaskan agar parpol, tim pemenangan, hingga pengusaha periklanan mencopot semua APK. APK yang dimaksud tak hanya baliho, billboard, hingga bendera, tetapi juga yang ada di kendaraan seperti stiker dan one way vision.
“Termasuk yang ada di dinding tempat umum,” sambungnya.
2. Caleg bisa didiskualifikasi
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Manado, Heard Runtuwene, berjanji pihaknya akan mencopot baliho hingga ke perkampungan. “Kami akan rutin patroli bersama instansi lainnya untuk membersihkan (APK),” kata Heard.
Selain itu, vendor periklanan juga sudah disurati agar menurunkan APK. Jika tak dipatuhi, caleg yang tak menurunkan APK di masa tenang terancam hukuman administrasi dan pidana.
“Paling berat bisa didiskualifikasi atau dipidana jika terpilih,” tambahnya.
Baca Juga: Kampanye di Minahasa, Prabowo Janji Bangun Sekolah Unggulan
3. Sempat dikejar orang mabuk saat copot APK
Cerita menarik juga dialami petugas saat mencopot APK. Misalnya saja saat Bawaslu Manado dan instansi terkait lainnya tengah mencopot APK, mereka justru dikejar sejumlah pemuda yang mabuk.
Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Paal Dua, Manado, pada Senin dini hari. “Mereka datang dari sebuah gang. Awalnya berteriak-teriak, kemudian malah mengejar,” ujar Ketua Bawaslu Manado, Brilliant Maengko.
Beruntung di lokasi kejadian ada polisi yang mendampingi petugas untuk mencopot APK. Para pemuda yang mabuk tersebut langsung diamankan dan meminta maaf.
Baca Juga: Kampanye di Sulut, Anies Baswedan Tanggapi Permintaan Maaf Prabowo