Kasus Aktif Capai 5.800 Pasien, Rumah Sakit COVID-19 di Palu Penuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palu, IDN Times - Kasus COVID-19 di Sulawesi Tengah mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir. Akibatnya, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian kamar perawatan pasien di sejumlah rumah sakit penuh.
Pada Kamis, 29 Juli 2021, Pusdatina COVID-19 Sulteng mencatat 804 tambahan kasus terkonfirmasi positif. Sehingga jumlah kumulatif pasien COVID-19 yang tengah menjalani perawatan mencapai 5.800 orang.
“Sebagain besar pasien COVID-19 menjalani isolasi mandiri karena ketersediaan tempat tidur di rumah sakit sangat terbatas,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr Komang Adi Sujendra, Jumat (30/7/2021).
1. Rumah sakit dirikan tenda darurat
Komang menyebutkan, tempat tidur perawatan tidak mampu lagi menampung lebih banyak pasien COVID-19. Jumlah pasien di rumah sakit sudah melebihi jumlah tempat tidur yang disediakan.
Tidak hanya itu, rumah sakit swasta juga kewalahan merawat pasien COVID-19 mengingat pemerintah pusat belum membayar tagihan pelayanan.
“Beberapa rumah sakit daerah di Kota Palu seperti Madani, Anutapura dan Undata telah mendirikan tenda darurat untuk menangani pasien COVID-19,” sebut Komang.
2. Tidak semua rumah warga memenuhi syarat isolasi mandiri
Sejumlah rumah sakit di Kota Palu terpaksa menolak pasien COVID-19 yang dinilai tidak bergejala berat dan dianjurkan isolasi mandiri. Sebab saat ini rumah sakit mengutamakan pasien yang memerlukan perawatan. “Kita tidak bisa mengikuti keinginan pasien sementara dia bergejala ringan dan OTG. Kita utamakan memang yang memerlukan perawatan,” jelasnya.
Komang mengakui tidak semua rumah warga memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Hal itupun dikhawatirkan malah akan menularkan virus Corona ke anggota keluarga lain.
Mengatisipasi hal ini, Dinas Kesehatan menyarankan agar pasien bisa menjalani isolasi mandiri di rumah sakit darurat atau tempat isolasi mandiri yang disediakan pemerintah.
“Rumah sakit darurat merawat yang gejalanya ringan mengingat alat-alatnya tidak lengkap,” sebut Komang.
3. Pemprov Sulteng sediakan anggaran untuk penuhi kebutuhan rumah sakit
Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura berjanji akan memenuhi kebutuhan di rumah sakit. Rusdy mengatakan akan menyediakan anggaran khusus untuk penanganan COVID-19 termasuk dukungan pemenuhan peralatan di rumah sakit.
“Saya minta kepada BPKAD menyediakan anggaran untuk memenuhi seluruh kebutuhan penanganan COVID termasuk di rumah sakit,” kata Rusdy.
Baca Juga: Kasus Terus Meningkat, Kota Palu Masuk Zona Merah COVID-19