Potret Setahun Tragedi Gempa, Tsunami, Likuefaksi di Palu & Sekitarnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Hari itu, 28 September 2018, matahari sudah mulai tenggelam ketika tiba-tiba gempa dahsyat mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Namun, gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) itu ternyata baru awal dari rentetan tragedi.
Gempa itu diikuti dengan tsunami yang meluluhlantakkan Palu dan sekitarnya. Tak hanya itu, bencana mengerikan yang lainnya juga terjadi, yakni likuefaksi. Tanah bergerak dengan begitu mengerikan mengguncang sebagian wilayah yang terkena dampak gempa dan tsunami.
Ribuan orang meninggal dunia setelah bencana itu terjadi. Dan, ribuan warga yang selamat, harus hidup dengan trauma dan kesedihan ditinggal kerabat. Namun, mereka terus melanjutkan hidup dan berdoa.
Mengenang setahun bencana yang melanda Sulawesi Tengah itu, IDN Times merangkum potret terkini di sana.
Baca Juga: Sembilan Bulan Berlalu, Begini Potret Kota Palu Pasca Gempa & Tsunami
1. Warga berdoa dan menaburkan bunga di tempat hilangnya anggota keluarga mereka di bekas anjungan yang hancur akibat bencana gempa dan tsunami di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah
2. Sejumlah umat Kristiani melakukan doa bersama di Taman GOR Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Doa bersama yang diikuti ribuan umat dari sejumlah persekutuan gereja itu sebagai refleksi setahun bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Palu, Sigi dan Donggala pada 28 September 2018 lalu yang menelan korban lebih dari empat ribu jiwa
3. Seorang warga berdoa di dekat nisan yang bertuliskan nama anggota keluarga mereka di Pemakaman Massal Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). Jelang setahun bencana gempa, tsunami dan likuefaksi, warga mulai berdatangan ke tempat tersebut untuk mendoakan keluarga mereka yang menjadi korban dalam peristiwa itu
4. Pekerja beraktivitas di lokasi pembangunan hunian tetap untuk korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (22/9/2019). Pengerjaan lahan hunian tetap akan dilakukan di sekitar 459 hektare yang terbagi di wilayah Kabupaten Sigi dan Kota Palu dengan daya tampung sekitar 8.500 hunian tetap
5. Sejumlah warga melihat kondisi area pemukiman warga yang terdampak gempa dan likuefaksi di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (23/9/2019). Daerah itu kini dijadikan kawasan hijau dan tidak boleh dihuni warga
6. Data International Organization for Migration (IOM) mengungkap, masih terdapat sekitar 16.654 keluarga atau 66.264 jiwa penyintas yang tinggal di tenda-tenda pengungsian darurat, jelang setahun peringatan bencana
7. Penyintas bencana membuat rangka kayu untuk menopang tendanya di Kamp Pengungsian Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/9/2019).
8. Satu pohon bakau yang tersisa di lokasi terdampak gempa dan tsunami Palu dan Donggaladi, berdiri tegak di pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019)
9. Warga kembali mendatangi lokasi bencana jelang setahun bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). Mereka ingin melihat kondisi rumah mereka
10. Gambar Jembatan Kuning Palu masih terpasang di kamar-kamar hotel yang hancur akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (22/9/2019)
11. Pilu. Sebuah motor dijadikan tugu pengingat bencana gempa dan tsunami yang dibangun oleh warga di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (22/9/2019). Tugu yang berdiri di kawasan pemukiman yang hancur akibat gempa dan tsunami pada 28 September 2018
12. Suasana dari balik puing sisa gempa dan tsunami Palu dan Donggala di Pantai Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019)
13. Puing-puing dari kompleks ruko sisa gempa dan tsunami Palu dan Donggala di Pantai Lere, Palu menjadi saksi bisu daya hancur fenomena alam itu
14. Sejumlah nelayan yang juga penyintas bencana itu berusaha untuk melanjutkan hidup. Bantuan demi bantuan masih mengalir agar para penyintas bisa kembali bekerja
Yuk bantu dengan doa bagi mereka yang menjadi korban bencana alam di Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Peduli Gempa & Tsunami Palu, "Satu Hati" Berhasil Kumpulkan 2 Milyar