TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak 7 Tahun Korban Dugaan Perkosaan di Jeneponto Dirawat di Makassar

Terduga pelaku adalah anak laki-laki umur 15 tahun

Ilustrasi kekerasan pada perempuan. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Makassar, IDN Times - Unit Pelaksana Teknis atau UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), mendampingi anak perempuan berinisial M, umur 7 tahun, korban dugaan perkosaan di Kabupaten Jeneponto.

Kepala UPT PPA DP3A-Dalduk KB Sulsel, Meisy Papayungan, mengatakan, korban kini dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Makassar. Ibu korban, kata Meisy, mendampingi anaknya.

“Kondisi terkini korban saat ini masih dipantau, diobservasi, juga sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk diagnosa supaya segera bisa ditindaki hari ini,” kata Meisy di Makassar, Senin (1/8/2022).

1. Korban dirujuk ke Makassar dini hari

Ilustrasi mobil ambulans. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Meisy menjelaskan, korban dirujuk dari Kabupaten Jeneponto ke rumah sakit di Makassar pada Senin (1/7/2022), sekitar pukul 04.00 dini hari. “Kami terima informasi jam 6 pagi segera sudah ada tim di sana, ada kepala Seksi Tindak Lanjut UPT PPA Sulsel, kemudian tadi juga saya sudah berkoordinasi langsung dengan pihak rumah sakit untuk bagaimana penanganan selanjutnya,” tambah Meisy.

Selain fokus pada tindakan medis kepada korban, pihak UPT PPA Sulsel juga mendampingi Ibu korban, baik dalam berkonsultasi dengan pihak rumah sakit maupun menyediakan kebutuhan spesifik bagi korban dan keluarganya.
 
“Karena tidak tahu tindakan-tindakan apa yang harus diambil jika konsul dengan dokter, beliau juga masih trauma dan sedih kaget anaknya menjadi korban,” tutur Meisy.

Baca Juga: Polisi Dalami Kasus Bayi di Jeneponto Diduga Diperkosa, Kemaluan Robek

2. Pendampingan psikolog

Kepala UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulsel, Meisy Papayungan. IDN Times/Asrhawi Muin

Saat ini, Meisy melanjutkan, korban lebih banyak diam. Tim UPT PPA Sulsel berusaha berkomunikasi agar korban tidak merasa ketakutan dan keluarganya tidak merasa sendiri. Untuk itu, lanjut Meisy, segera setelah seluruh tindakan medis selesai dilaksanakan kepada korban, proses pendampingan akan dilanjutkan dengan perawatan kondisi mental korban melalui psikolog.
 
“Anaknya lebih banyak diam, kami coba alihkan perhatiannya agar tidak ketakutan, nah saat ini kami utamakan penanganan medis sambil pendampingan, jadi orang tuanya tidak merasa sendiri. Nanti pasca operasi, baru psikolog diturunkan,” katanya.

Baca Juga: Anak Perempuan Umur 7 Tahun di Jeneponto Diduga Diperkosa

Berita Terkini Lainnya