Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Internet Satelit SATRIA-1 Hadirkan Peluang Baru bagi UMKM-Seniman Papua

Tower stasiun pengendali satelit SATRIA-1 yang berada di Jalan WR. Supratman, Mimika, Papua Tengah. (IDN Times/Endy Langobelen)
Tower stasiun pengendali satelit SATRIA-1 yang berada di Jalan WR. Supratman, Mimika, Papua Tengah. (IDN Times/Endy Langobelen)
Intinya sih...
  • Mince Pakage, pelaku UMKM di Mimika, mulai menjual produknya secara daring setelah mengikuti pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM.
  • Alfo Smith, seniman tari di TIFA Creative, menyebut internet sebagai "jendela besar" bagi pelaku seni di Mimika untuk mempresentasikan karyanya secara daring.
  • TIFA Creative menerima tawaran kolaborasi dari luar Papua maupun luar negeri berkat hadirnya internet, membuka peluang dan koneksi yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Timika, IDN Times — Di tengah geliat perekonomian dan kreativitas warga Mimika, Papua Tengah, koneksi internet kini menjadi jembatan yang membuka dunia baru bagi pelaku usaha mikro dan pekerja seni.

Melalui kehadiran jaringan internet berbasis Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) yang digagas Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) perlahan merasakan manfaat nyata dari transformasi digital nasional.

Bagi Mince Pakage, pelaku UMKM asal Suku Mee yang menggeluti kerajinan noken Papua, internet bukan sekadar alat komunikasi, tetapi ruang untuk menjaga dan memperluas warisan budaya.

“Saya mau orang luar tahu bahwa noken itu punya makna dan nilai budaya yang tinggi. Melalui online, noken Agya (nama brand-nya) bisa dikenal sampai ke luar Papua, bahkan luar negeri,” ungkap Mince saat ditemui IDN Times di sela pameran produk lokal di halaman GOR Futsal Timika, Sabtu (18/10/2025).

1. Jaringan internet untuk pengembangan UMKM

Mince Pakage, pelaku UMKM kerajinan noken di Mimika. (IDN Times/Endy Langobelen)
Mince Pakage, pelaku UMKM kerajinan noken di Mimika. (IDN Times/Endy Langobelen)

Mince, yang telah menekuni usaha noken selama lebih dari 15 tahun, mulai merambah penjualan daring setelah mengikuti pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Mimika. Kini, produknya tersedia di TikTok Shop, Shopee, dan Tokopedia.

Kendati demikian, menurut Mince, perjalanan menuju digitalisasi itu tak selalu mulus.

"Pernah sebulan kami tidak bisa jualan karena gangguan jaringan. Tapi setelah itu, koneksi kembali lancar dan kami bisa aktif lagi jualan online.” katanya.

Meski sempat terkendala, Mince tetap optimis bahwa akses internet yang stabil akan memperkuat ekonomi kreatif lokal.

“Kalau dua-dua jalan—offline dan online—semakin lancar pemasukannya. Semoga jaringan makin baik, supaya kami bisa berjualan dari rumah dan menjangkau pembeli di luar Papua,” harapnya.

2. Komunitas kreatif Mimiika semakin maju

Alfo Smith, seniman tari sekaligus Art Director di TIFA Creative. (IDN Times/Endy Langobelen)
Alfo Smith, seniman tari sekaligus Art Director di TIFA Creative. (IDN Times/Endy Langobelen)

Kisah serupa datang dari dunia seni. Alfo Smith, seniman tari sekaligus Art Director di TIFA Creative, menyebut kehadiran internet sebagai “jendela besar” bagi pelaku seni di Mimika.

“Internet itu ruang jendela bagi setiap masyarakat untuk mempresentasikan karyanya secara daring. Ini peluang besar bagi pelaku seni di Tanah Papua untuk dikenal luas, bahkan sampai luar negeri,” ujar Alfo.

Menurutnya, perkembangan jaringan internet di Mimika telah membawa perubahan besar bagi komunitas kreatif.

Melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok, karya dan pertunjukan TIFA Creative kini mampu menjangkau ribuan bahkan jutaan orang.

“Di Instagram, satu posting bisa menjangkau sampai satu juta orang. Itu bukti betapa kuatnya dampak internet bagi promosi seni di Mimika,” tambahnya.

Namun, Alfo juga menyoroti perlunya peningkatan kualitas jaringan, terutama saat pelaksanaan acara besar.

"Kalau di event dengan ribuan orang, kadang kecepatan menurun. Semoga ke depan ada peningkatan lagi, supaya kegiatan seni bisa didukung secara maksimal,” tuturnya.

3. Internet buka kesempatan kolaborasi antarwilayah

Foto bersama Ketua Umum TIFA Creative, Dina Merani, dengan keenam penari dan Art Director TIFA Creative, Alfo Smith, setelah membawakan tarian secara daring via zoom meeting di acara pertunjukan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh The KLF Re-Enactment Society (KLFRS) pada Minggu (23/6/2024) malam. (IDN Times/Endy Langobelen)
Foto bersama Ketua Umum TIFA Creative, Dina Merani, dengan keenam penari dan Art Director TIFA Creative, Alfo Smith, setelah membawakan tarian secara daring via zoom meeting di acara pertunjukan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh The KLF Re-Enactment Society (KLFRS) pada Minggu (23/6/2024) malam. (IDN Times/Endy Langobelen)

Bagi TIFA Creative yang berdiri sejak 2017, internet bukan hanya sarana promosi, tapi juga pintu kolaborasi lintas wilayah.

“Dengan hadirnya internet, banyak sekali tawaran kolaborasi datang, baik dari luar Papua maupun luar negeri. Internet membuka peluang dan koneksi yang tidak terbayangkan sebelumnya,” kata Alfo.

Ia pun berharap Komdigi dapat terus memperluas program digitalisasi hingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat Mimika.

"Kami dari TIFA Creative berterima kasih kepada Komdigi atas jangkauan internet yang sudah hadir di Mimika. Semoga ke depan bisa ada kolaborasi event dan sosialisasi lebih luas tentang literasi digital di Papua Tengah,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pogram Komdigi melalui SATRIA-1 menjadi bagian penting dari strategi pemerintah untuk mengatasi kesenjangan digital di Indonesia, terutama di daerah 3T.

Dengan kapasitas besar dan jangkauan yang luas, satelit ini mendukung akses internet di berbagai fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas, dan kantor pemerintahan, termasuk di Kabupaten Mimika.

4. Dampak positif internet semakin meluas di Tanah Papua

Suasana di area tower stasiun pengendali satelit SATRIA-1 yang berada di Jalan WR. Supratman, Mimika, Papua Tengah, pada saat peluncuran, 19 Juni 2023. (IDN Times/Istimewa)
Suasana di area tower stasiun pengendali satelit SATRIA-1 yang berada di Jalan WR. Supratman, Mimika, Papua Tengah, pada saat peluncuran, 19 Juni 2023. (IDN Times/Istimewa)

Saat peluncuran SATRIA-1 yang diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 19 Juni 2023 silam, Pemkab Mimika bersama masyarakat turut menyaksikan melalui nonton bareng siaran langsung di Jalan WR Supratman.

Terkini, berdasarkan data Dinas Kominfo Mimika, dari rencana pembangunan 110 titik Base Transceiver Station (BTS), telah berdiri sebanyak 25 BTS di kawasan pedalaman. Paling jauh di Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh.

Dampak kehadiran jaringan tersebut mulai dirasakan langsung oleh masyarakat. Dari pengrajin noken di kampung-kampung hingga komunitas seni di perkotaan, internet membuka ruang baru untuk berkarya, berjualan, dan berjejaring.

Langkah ini tentunya sejalan dengan misi Komdigi dalam memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional, terutama dengan memberdayakan pelaku lokal di wilayah timur Indonesia.

Melalui literasi digital, pelatihan UMKM, dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi, pemerintah berkomitmen menghadirkan “internet yang inklusif, aman, dan bermanfaat untuk semua”.

Kini, di Mimika, internet bukan lagi sekadar sinyal yang hadir di layar ponsel, melainkan sinyal perubahan. Dari tangan pengrajin seperti Mince Pakage hingga langkah tari Alfo Smith dan komunitas TIFA Creative — semua bergerak menuju masa depan digital yang lebih terang bersama Komdigi.

“Artikel ini merupakan hasil kolaborasi antara Komdigi dan IDN Times”

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogie Fadila
EditorYogie Fadila
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

4 Pria Bone Ditangkap Polisi saat Beli Sabu Ternyata Berisi Garam

21 Okt 2025, 16:49 WIBNews