Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Manfaat Jadi Pribadi yang Gak Banyak Bicara, Ngobrol Seperlunya Saja

https://www.pexels.com/id-id/foto/kopi-perempuan-wanita-istri-7490979/
https://www.pexels.com/id-id/foto/kopi-perempuan-wanita-istri-7490979/

Dalam proses interaksi sosial, komunikasi menjadi hal dasar yang harus dilakukan antar kedua belah pihak. Proses interaksi akan terasa lebih seru apabila di dalamya terdapat obrolan.

Namun penting diperhatikan pula, bahwa kita juga perlu mengendalikan hal yang dibicarakan. Jangan sampai kita melakukan oversharing yang bisa saja membuat lawan bicara menjadi kurang nyaman. Pasalnya dalam sebuah obrolan, terkadang juga diperlukan untuk mendengar, alih-alih hanya berbicara.

Apabila kita tipe orang yang cenderung lebih suka mendengarkan, maka kita bisa memperoleh beberapa manfaat seperti berikut.

1. Meningkatkan kepekaan diri dalam memahami kondisi lawan bicara

ilustrasi berusaha memahami perasaan orang lain (pexels.com/Liza Summer)

Memiliki kepribadian yang tidak banyak bicara ternyata dapat mendatangkan beragam manfaat. Salah satunya mampu meningkatkan kepekaan kita dalam memahami kondisi lawan bicara.

Hal demikian dapat terjadi lantaran kita berusaha mengamati kondisi orang lain berdasarkan cerita yang disampaikan. Sehingga kita akan mudah ikut merasakan hal yang dialami orang lain.

Dengan begitu, kepedulian dalam diri kita semakin terasah. Imbasnya, kita akan berusaha memberikan dukungan pada lawan bicara sebagai tindakan paling dasar antar sesama manusia untuk saling membantu.

2. Melatih diri kita menjadi pendengar yang baik

ilustrasi menjadi pendengar yang baik (pexels.com/Ahmed ツ)

Menjadi pribadi yang tidak banyak bicara bukanlah sesuatu yang buruk. Bukan pula artinya kita pribadi yang pendiam. Hanya saja kita berusaha menyampaikan segala sesuatu sesuai dengan porsinya agar tidak menjadi berlebihan.

Dengan sikap demikian, kita bisa melatih rasa empati dalam diri. Pasalnya kita akan lebih banyak mendengarkan lawan bicara. Hal itu memungkinkan bagi kita untuk menjadi pendengar yang baik. Tak sampai di situ, karakter kita yang tidak banyak bicara cenderung dapat memberikan respons yang tepat lantaran kita berusaha untuk mempertimbangkan sesuatu sebelum mengucapkannya pada lawan bicara.

3. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menikmati privasinya

ilustrasi saling mendukung (pexels.com/Hoàng Chương)

Terkadang setiap orang perlu memiliki ruang yang hening untuk sejenak beristirahat dari keramaian dunia. Sehingga menjadi pribadi yang tidak banyak bicara dapat memberikan dampak positif. Salah satunya yakni kita mampu memberikan kesempatan pada orang lain untuk menikmati privasinya.

Kita perlu menyadari bahwa di kondisi tertentu, berbicara seperlunya penting untuk dilakukan. Jangan sampai kita hanya mementingkan diri sendiri sehingga berbicara terus tanpa henti. Kemampuan dalam berkomunikasi pun sejatinya perlu diasah supaya kita mampu menempatkan diri dengan baik agar tidak mengusik kenyamanan lawan bicara.

4. Membuat kita fokus kepada hal yang lebih penting

ilustrasi seseorang berusaha tetap positif (pexels.com/Edmond Dantès)

Setiap orang tentu memiliki karakteristik yang beragam. Ada orang yang gemar berbicara, ada pula yang berbicara seperlunya saja.

Apabila kita memiliki kecenderungan tidak banyak bicara, maka hal itu bisa memberikan dampak positif. Salah satunya kita menjadi fokus kepada hal yang memang penting

Pasalnya orang yang banyak bicara kerap menyampaikan hal-hal yang tidak perlu. Bahkan mereka bisa saja mengganggu kenyamanan lawan bicara dengan mengusik privasinya melalui obrolan-obrolan yang terkadang kurang bermakna.

5. Tidak terjerumus dalam kebiasaan bergosip

ilustrasi obrolan yang bermanfaat (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
ilustrasi obrolan yang bermanfaat (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Orang yang tidak mampu mengendalikan pembicaraannya cenderung mudah membicarakan hal-hal yang mengarah pada tindakan bergosip. Sehingga menjadi pribadi yang tidak banyak bicara membuat kita mampu terhindar dari kebiasaan negatif tersebut. Imbasnya, kehidupan yang kita jalani pun terasa lebih tenang dan membahagiakan.

Menjadi pribadi yang tidak banyak bicara bukan berarti kita tidak menyenangkan. Hanya saja kita berusaha untuk memahami batasan dan memberikan kesempatan pada lawan bicara untuk mengutarakan pemikiran maupun perasaannya. Sehingga berbicara seperlunya saja terkadang memang dibutuhkan supaya tidak berlebihan yang bisa menciptakan gosip.

Kita perlu belajar menempatkan diri dalam beragam situasi dan dalam menghadapi beragam kepribadian orang. Gunakan kemampuan berkomunikasi kita sesuai dengan porsinya, dan pastikan tidak berlebihan. Pasalnya segala hal yang berlebihan bisa mendatangkan dampak buruk.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us