5 Langkah Menjadi Pribadi yang Rendah Hati, Jangan Mau Dimakan Gengsi

- Kerendahan hati bukanlah kesopanan, tapi kebutuhan untuk menerima masukan dan kritik dari orang lain.
- Pentingnya mengenali dan menerima batasan diri serta tidak merasa paling baik agar bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
- Ego, kesombongan, takut mengakui kesalahan, dan enggan meminta tolong harus dihindari untuk bersikap rendah hati.
Kerendahan hati sering disalahpahami sebagai bentuk kesopanan dan kelemahan. Padahal, hal tersebut tidaklah benar. Kerendahan hati dibutuhkan agar kita tidak merasa diri yang paling baik, sehingga terbuka untuk menerima masukan dan kritik dari orang lain.
Namun sayangnya, banyak orang lupa dan abai dengan sikap ini. Padahal tanpa kerendahan hati, sulit untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk menumbuhkan kerendahan hati, kamu terlebih dulu harus melewati lima langkah di bawah.
1.Mengenal dan menerima batasan diri sendiri

Setiap orang pasti punya batasan kemampuan yang berbeda-beda. Kunci pertama untuk menjadi pribadi yang rendah hati ialah mengenal dan menerima batasan dirimu apa adanya. Menyangkal kelemahan dan berpura-pura lebih pintar daripada orang lain adalah salah satu bentuk kesombongan.
Tanpa pengenalan dan penerimaan diri yang benar, kamu akan selamanya menolak teguran atau koreksi orang. Lalu, bagaimana mau bertumbuh bila selalu menganggap diri paling baik?
2.Bersyukur atas apa yang kamu punya

Ego seringkali membuat kita merasa bangga atas apa yang kita punya. Entah talenta, kelebihan materi, kepintaran, dan masih banyak lagi. Alhasil, kamu jadi mudah mengklaim hal tersebut sebagai “hasil kerja kerasmu”, tanpa mengakui kontribusi orang lain.
Bukannya tidak boleh merasa bangga, tapi bila kadar banggamu melebihi rasa syukur sampai membuatmu merasa kamu layak diperlakukan bagai raja, maka hati-hati. Bisa jadi, bibit-bibit kesombongan mulai tumbuh.
3.Mengakui kesalahan dan kegagalan

Ada beberapa orang yang takut mengakui kesalahan, karena menganggap itu sebagai salah satu bentuk kekalahan. Bahkan, masih banyak pemimpin yang hobi melempar kesalahan pada anak buahnya, demi dianggap baik dan sempurna.
Tentu sikap demikian sama sekali tidak bijak. Selain tidak belajar dari kesalahan, kamu sedang memupuki ego dan kesombonganmu. Dalam jangka panjang, orang lain pun enggan bekerja sama denganmu.
4.Berani untuk meminta tolong

Rasa bangga dan ego seringkali membuat kita enggan meminta tolong pada orang lain. Kamu menganggap permintaan tolong sebagai salah satu wujud memperlihatkan kelemahan, keterbatasan, dan ketidaksempurnaan di depan orang. Padahal, itu sama sekali tidak benar.
Butuh keberanian untuk meminta tolong pada orang di sekitar. Seseorang yang sudah berdamai dengan kekurangan dan keterbatasan diri sadar bahwa ia bukan manusia berkekuatan super yang bisa dan harus melakukan segala hal sendirian. Ia tidak akan takut atau malu meminta tolong orang lain.
5.Tidak berhenti untuk belajar

Ada kalanya, rasa gengsi dan ego menjadi penghalang untuk bersikap rendah hati. Tapi, bukan berarti kerendahan hati tidak bisa diasah. Justru, ini adalah salah satu bibit yang harus terus disirami dan dipupuki.
Karena itu, jangan pernah menyerah dan berhenti untuk belajar. Selalu jujur tentang keterbatasanmu sekarang, sembari mengasah diri untuk menjadi lebih baik ke depannya.
Tidak mudah harus melawan gengsi dan ego pribadi setiap hari. Tapi tidak mudah bukan berarti tidak bisa. Jangan jadi anak muda yang penuh dengan ego dan kesombongan, kamu sendiri yang rugi nantinya.