Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Gak Perlu Khawatir saat Teman Seumuran Sudah Menikah

ilustrasi seorang sedang khawatir (pexels.com/Liza Summer)
Intinya sih...
  • Tidak ada standar waktu pasti untuk menikah, setiap orang punya waktunya masing-masing
  • Pilihan hidup dan prioritas berbeda-beda, fokuslah pada pertumbuhan pribadi tanpa membandingkan dengan orang lain
  • Pernikahan bukanlah ajang perlombaan, kesiapan fisik dan mental yang penting. Fokus pada dirimu sendiri!

Di masyarakat terutama Indonesia, menjadi single alias jomblo selalu dianggap menyedihkan. Apalagi jika sudah memasuki usia 20-an tahun, di mana usia tersebut cukup matang untuk menikah. Pernikahan sudah seperti budaya mendarah daging di mana anak muda yang belum melakukannya kerap dipandang sebelah mata.

Apalagi jika kamu sudah melihat teman-teman sebaya menikah, pasti ada sensasi tersendiri dalam hatimu. Ada yang ikut bahagia hingga merasa khawatir karena belum bertemu jodohnya hingga sekarang. Padahal kamu tidak perlu terlalu memikirkan masalah tersebut, inilah alasan logis gak perlu khawatir saat teman sebaya sudah menikah.

1. Setiap orang memiliki waktu yang berbeda

ilustrasi waktu (pexels.com/Pixabay)

Setiap orang memiliki waktu yang berbeda dalam mencapai berbagai milestone dalam hidup, termasuk menikah. Tidak ada standar yang pasti kapan seseorang harus menikah, jadi tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan teman yang sudah menikah. Setiap orang punya waktunya masing-masing.

Apabila kamu belum mendapatkan kesempatan untuk menikah maka memang belum waktumu saja. Kamu perlu meyakini garis start dan finish setiap orang berbeda, membandingkan hidup kita dengan orang lain bukanlah hal yang baik. Apalagi soal kesiapan menikah yang akan menjadi ibadah terpanjang seumur hidup.

2. Pilihan hidup yang berbeda

ilustrasi pilihan (pexels.com/cottonbro studio)

Setiap orang memiliki prioritas dan pilihan hidup yang berbeda-beda. Beberapa mungkin lebih fokus pada karir, pendidikan, atau eksplorasi diri sebelum memutuskan untuk menikah. Ini adalah keputusan pribadi yang tidak perlu dipertentangkan. Lagipula tidak ada yang benar maupun salah.

Terlalu memusingkan hal yang tidak perlu dipikirkan hanya akan membuatmu sulit berkembang. Kamu hanya akan terperangkap di keadaan yang membuat semua hal jadi rumit. Setiap orang punya pilihan hidup begitupun denganmu, kamu berhak memutuskan akan menikah kapan dan itu sama sekali tidak salah.

3. Keberagaman pengalaman hidup

ilustrasi bekerja (pexels.com/Jopwell)

Hidup adalah perjalanan yang unik untuk setiap orang. Pengalaman hidup, tantangan, dan kesempatan berkembang bisa berbeda untuk setiap orang. Jadi, tidak perlu merasa minder karena teman sudah menikah, karena setiap perjalanan memiliki dinamika sendiri. Bisa saja mereka yang sudah menikah emmang sudah memiliki kesiapa dari segi fisik maupun mental.

Sementara, kamu di sini sedang menata diri untuk menghadapi fase lainnya dalam hidup. Tidak ada namanya terlambat dalam hidup karena sejatinya ini bukan ajang perlombaan. Kamu hanya perlu menyadari bahwa setiap keputusan yang diambil punya dua hasil yakni berhasil atau belajar lagi. Jadi, jangan patah semangat.

4. Pola hidup yang berbeda

ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menikah mempengaruhi pola hidup seseorang secara signifikan. Beberapa orang memilih untuk menikah lebih awal, sementara yang lain mungkin memilih untuk menunda atau mempersiapkan diri dengan matang sebelum menikah. Semua pilihan ini valid dan tidak perlu minder jika kamu memilih menunda.

Kau dan teman-teman sebayamu dibesarkan dengan pola yang berbeda. Begitupun dengan perjalanan yang kalian tempuh, keberagaman ini bukan masalah besar. Kamu sama sekali tidak berdisa jika pada akhirnya belum menikah. Justru orang-orang yang kerap mempertanyakan inilah yang tidak punya hak sama sekali dengan hidupmu.

5. Fokus pada pertumbuhan pribadi

ilustrasi seseorang menyelesaikan pendidikan (pexels.com/Alexander Grey)

Lebih penting untuk fokus pada pertumbuhan pribadi dan pencapaian yang berarti bagi diri sendiri daripada membandingkan diri dengan orang lain. Setiap individu memiliki jalan hidupnya sendiri, dan menemukan kebahagiaan dan kesuksesan dalam cara yang unik adalah yang terpenting.

Mungkin saja teman-teman sebayamu menganggap bahwa menikah adalah tujuan akhir dalam hidup mereka. Tapi kamu justru tidak menganggap demikian, tentu saja itu tidak salah. Kau benar atas keputusanmu sendiri maka tidak perlu membandingkan dengan siapapun dan fokus saja pada hidupmu.

Sejatinya pernikahan bukanlah ajang perlombaan, setiap orang punya fasenya masing-masing. Entah menikah cepat atau jodohnya masih ditunda semuanya adalah baik, yang terpenting adalah kesiapan secara fisik maupun mental. So, pastikan kamu gak merasa tertekan hanya karena masalah ini ya dan fokus saja pada dirimu sendiri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us