Tak Cuma Lele! Berikut 5 Jenis Ikan Berkumis yang Sangat Unik

- Ikan lele, patin, baung, sapu-sapu, dan hiu memiliki kumis dengan fungsi berbeda-beda.
- Kumis pada ikan lele digunakan sebagai pendeteksi gerakan mangsa atau predator.
- Kumis pada ikan patin, baung, dan sapu-sapu juga berguna untuk mendeteksi mangsa dan berburu di berbagai lingkungan perairan.
Kumis tak hanya dimiliki oleh mamalia seperti kucing, anjing laut, primata, atau singa laut. Setelah diulik, nyatanya ikan yang hidup air juga banyak yang memiliki kumis, lho. Kumis-kumis tersebut juga hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna. Kumis pada ikan juga bukan hiasan semata dan justru digunakan untuk memudahkan kehidupan mereka. Tercatat, ada banyak ikan yang berkumis dan beberapa diantaranya adalah ikan lele, ikan patin, ikan baung, ikan sapu-sapu, dan ikan hiu. Nah, supaya pengetahuanmu bertambah kali ini kita akan membahas kelima ikan tersebut secara rinci, mendalam, dan mendetail.
1. Ikan lele

Dilansir Britannica, penyebutan ikan lele atau catfish merujuk pada semua spesies yang berasal dari ordo Siluriformes. Ordo ini tersebar di seluruh belahan dunia dan menghuni dataran rendah, dataran tinggi, sungai, danau, rawa, waduk, sampai sawah. Ukuran ikan lele juga beragam, ada yang hanya beberapa centimeter tapi ada juga yang panjangnya mencapai 4,5 meter. Terakhir, ikan berkumis ini sangat populer sebagai ikan konsumsi dan bisa diolah menjadi berbagai hidangan.
Nah, jika dibandingkan dengan jenis lain sepertinya ikan lele adalah ikan berkumis paling terkenal. Dengan tubuhnya yang ramping, licin, memanjang, kepala datar, dan kumis yang panjang ikan ini mudah dikenali. Kumis-kumis tersebut juga punya fungsi, yaitu sebagai pendeteksi gerakan, entah gerakan mangsa atau predator.
2. Ikan patin

Ikan patin merupakan penyebutan bagi spesies ikan yang berasal dari famili Pangasiidae. Lebih lanjut, ikan ini masih masuk dalam ordo Siluriformes sehingga ia berkerabat dengan ikan lele. Tapi jika dibandingkan lele ikan ikan patin cenderung lebih pendek, gemuk, siripnya lebih runcing, dan kumisnya tak terlalu panjang. Menurut banyak orang ikan patin juga mirip dengan hiu, bahkan di bahasa Inggris ia disebut sebagai shark catfish atau ikan lele hiu.
Kumisnya memang lebih pendek dan sedikit dari ikan lele, tapi kumis tersebut tetap berguna, lho. Tercatat, kumis atau whiskers pada ikan patin bisa digunakan untuk mendeteksi mangsa, jelas Smithsonian Magazine. Dengan kumisnya, ikan patin mampu berburu di berbagai keadaan dan lingkungan. Sebagai contoh, ikan patin bisa berburu dan mencari makan di siang hari, malam hari, di perairan jernih, atau di perairan keruh.
3. Ikan baung

Sama seperti ikan patin, ikan baung berasal dari ordo Siluriformes namun secara spesifik ikan ini masuk ke genus Hemibagrus. Nah, sama seperti kedua kerabatnya, yaitu ikan patin dan ikan lele, ikan baung punya kumis yang berguna untuk mendeteksi mangsa. Secara spesifik, kumis yang dimiliki ordo Siluriformes memiliki sensor yang mampu mendeteksi perubahan di air, jelas LiveScience.
Tapi berbeda dari kedua kerabatnya, ikan baung cenderung lebih kecil. Tapi walau terbilang kecil ikan baung juga cukup populer sebagai makanan. Ikan ini kerap dipancing dan kamu bisa menemukannya berenang di sungai atau danau yang ada di Indonesia. Spesies ikan baung juga berlimpah. Tercatat, terdapat 41 spesies ikan baung yang tersebar di Asia Selatan sampai Asia Tenggara.
4. Ikan sapu-sapu

Walau masih berasal dari ordo Siluliformes, namun ikan sapu-sapu jadi jenis yang cukup berbeda. Pertama, tubuhnya sangat keras dan kuat. Cara makannya juga unik, yaitu dengan menyedot makanan yang menempel di batu, dasar perairan, atau di tumbuhan air. Tapi ikan ini masih memiliki ciri khas Siluriformes, seperti badan memanjang, kepala datar, dan tentunya kumis di mulut.
Hanya saja, kumis yang dimiliki ikan sapu-sapu cenderung pendek dan tidak terlalu berguna. Ikan sapu-sapu juga memiliki kemampuan yang tak dimiliki Siluriformes lain, yaitu ia mampu menempel pada benda-benda yang ada di sekitar. Kemampuan ini sangat berguna dan membuat ikan sapu-sapu tetap aman dari berbagai ancaman, entah serangan predator atau arus air deras yang bisa saja menghanyutkannya, jelas iNaturalist.
5. Ikan hiu

Secara umum kebanyakan hiu memang mengandalkan ampullae de lorenzini untuk mendeteksi mangsa. Namun beberapa spesies hiu ternyata juga memiliki kumis di mulutnya, lho. Hal ini khususnya terlihat pada spesies yang hidup di wilayah terumbu karang. Hiu-hiu yang hidup di laut lepas seperti hiu putih besar, hiu mako, atau hiu paus tak ada yang memiliki kumis.
Tak hanya untuk mendeteksi mangsa, kumis yang ada di hiu juga bisa digunakan untuk berkamuflase. Dalam hal ini, hiu wobebegong jadi salah satu yang mampu melakukan hal tersebut, jelas Florida Museum. Pertama, ia punya tubuh yang ramping, datar, serta warna dan corak yang serupa dengan terumbu karang. Ditambah kumisnya yang berbentuk seperti tanaman laut hiu ini mampu berkamuflase dan menyatu dengan karang atau rumput laut di sekitaranya.
Setelah diulik nyatanya kumis dimiliki oleh berbagai jenis ikan entah ikan air tawar, ikan air laut, atau ikan predator. Fungsi dari kumis juga beragam, ada yang menggunakan kumisnya untuk mendeteksi makanan, bahkan ada juga yang menggunakan kumisnya untuk berkamuflase. Tak hanya itu, mereka juga cukup populer sampai-sampai beberapa ikan berkumis jadi komoditas pangan yang sangat digemari.