7 Fakta Unik Brown Hyena, Pemberani yang Perilakunya Sangat Aneh!

- Brown hyena merupakan spesies Hyaenidae, dengan panjang tubuh mencapai 1,3-1,6 meter dan beratnya 38-44 kilogram. Mereka memiliki ciri khas mantel cokelat gelap dan telinga runcing.
- Penyebaran brown hyena terutama di selatan Afrika, termasuk Angola, Namibia, Botswana, Zimbabwe, dan Mozambique. Mereka menghuni habitat gurun serta semi-gurun hingga area perkotaan.
- Brown hyena adalah pemakan bangkai yang agresif dalam mencari makanannya. Mereka juga memiliki indra penciuman yang tajam dan sistem perkawinan yang kompleks.
Brown hyena juga dikenal sebagai strandwolf. Mereka berada dalam famili Hyaenidae dan memiliki nama ilmiah Hyaena brunnea. Panjang tubuhnya mencapai 1,3--1,6 meter, tingginya 70--80 sentimeter dan beratnya 38--44 kilogram. Kamu bisa membedakannya dari spesies hyena lain dengan memperhatikan mantel cokelat gelapnya yang panjang dan menutupi tubuhnya. Telinganya runcing dan ekornya pendek.
Warna tubuhnya krem di bagian lehernya. Tengkoraknya lebih besar dari kerabat dekatnya si hyena belang. Tidak ada perbedaan ukuran yang signifikan antara jantan dan betina, tapi beberapa jantan mungkin sedikit lebih besar. Setelah tahu ciri-cirinya, saatnya kenalan dengan hewan aneh ini melalui fakta berikut.
1. Bisa bertahan hidup di area perkotaan

Penyebaran brown hyena berada di bagian selatan Afrika, membentang dari Angola, Namibia, Botswana, bagian selatan dan barat Zimbabwe, serta bagian selatan Mozambique. Populasi paling besar berada di bagian selatan dari Gurun Kalahari dan area pesisir dari barat daya Afrika. Animalia menginformasikan bahwa brown hyena menghuni habitat gurun dan semi-gurun, kawasan hutan sabana terbuka dan semak-semak terbuka. Mereka juga bisa bertahan hidup di area perkotaan, tapi masih membutuhkan area tutupan untuk beristirahat saat siang hari. Seperti tutupan semak-semak dan bebatuan.
2. Tidak terlalu pandai berburu

Spesies hyena satu ini merupakan pemakan bangkai. Terkadang mereka juga berburu, tapi tidak terlalu pandai dalam hal itu. Brown hyena pemakan segalanya, tapi lebih suka mengonsumsi bangkai hewan. Jika tidak bangkai tidak bisa ditemukan, mereka akan memakan serangga, telur, buah-buahan dan jamur.
Melansir A-Z Animals, sama seperti spesies hyena lannya, brown hyena tidak membuang-buang makanan dan akan memakan setiap bagian dari bangkai termasuk tulang sumsum serta kukunya. Bahkan beberapa hyena tidak masalah memakan benda mati seperti ban.
3. Brown hyena sangat agresif

Berdasarkan informasi dari Africa Freak, brown hyena sangat agresif dan tidak ragu menantang singa serta macan tutul untuk mendapatkan makanannya. Area mencari makannya tumpang tindih dengan berbagai kucing besar lainnya sehingga persaingan jadi lebih sengit. Jika memenangkan pertarungan, pemenangnya akan pergi dengan perut kenyang.
Perlu kamu tahu bahwa hyena merupakan lawan yang cukup tangguh. Untuk mengintimidasi lawannya, brown hyena mengangkat surai panjang dan bulu lehernya untuk terlihat lebih besar. Dalam pertarungan, tidak jarang bulu leher hyena terkoyak.
4. Terkenal sebagai penghancur tulang!

Dari semua spesies hyena, brown hyena paling kuat untuk menghancurkan tulang. Rahangnya lebih pendek, giginya kuat dan besar. Adaptasi tersebut dianggap telah mengguguli garis keturunan saudaranya yang telah punah, Perocutidae. Sayangnya, keterampilan penghancur tulang ini bukannya tidak memiliki efek samping. Ada banyak hyena berusia tua yang giginya sangat aus dan mati keren tidak bisa makan, dilansir Fact Animal.
5. Penandaan aroma sangat penting sebagai sarana komunikasinya

Dikutip dari laman Animal Diversity, brown hyena punya indra penciuman yang sangat tajam, berperan penting dalam komunikasinya. Saat bertemu, mereka melalukan pemeriksaan aroma menyeluruh di bagian leher, kepala, punggung dan kelenjar analnya. Sekresi anal dari hyena ini dibagi jadi dua yaitu sekresi hitam yang baunya memudar dengan cepat, biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan kepada anggota klan lain tentang area mencari makan. Sekresi kedua adalah sekresi keputihan yang bisa bertahan selama 30 hari, digunakan untuk membatasi wilayah jelajahnya.
Brown hyena meninggalkan sekresi dengan cara menggosok kelenjar anal pada rerumputan. Mereka juga punya area buang air besar yang digunakan untuk menyampaikan informasi apa saja makanannya, berada di dekat sarang atau batas wilayah. Selain aroma, cara komunikasinya juga berupa gerakan tubuh dan vokalisasi. Rintihan dan jeritan disuarakan saat mendekati pemangsa sekaligus bentuk kepatuhan pada hyena dominan. Sementara dengusan dikeluarkan saat bertemu pesaing dari klan lain.
6. Klannya didominasi oleh betina

Tidak sama seperti tiga spesies hyena lainnya, brown hyena nampaknya lebih suka hidup menyendiri. Tapi, mereka terkadang bergabung dalam klan yang terdiri dari 4--15 hyena. Hierarkinya cukup kompleks, mereka sangat teritorial dan bisa memiliki wilayah seluas 200--500 kilometer persegi. Dalam klan, betina mendominasi dan jantan punya tingkatan paling rendah.
7. Sistem perkawinannya sangat kompleks

Sistem perkawinan brown hyena sangat kompleks yaitu poligini dan poliandri. Sistem poligini berbasis klan hanya terjadi saat jantan dominan bukan kerabat kawin dengan semua betina dalam klan tersebut. Sistem lainnya adalah adalah poliandri, di mana betina kawin dengan lebih dari satu jantan dominan yang datang ke wilayah klannya. Musim kawinnya terjadi dari Mei hingga Agustus selama musim kemarau di Afrika. Tapi, sebenarnya tergantung pada kedatangan jantan nomaden pada wilayah klan betina.
Betina mengandung selama 90 hari dan melahirkan 1--4 anak. Mereka baru bisa mengonsumsi makanan padat pada usia 3 bulan dan dipindahkan ke sarang komunal. Di sana, mereka dirawat oleh induknya dan betina menyusui lainnya. Pada usia 15 bulan, anak-anaknya disapih dan batu mencapai dewasa reproduktif usianya mencapai 2--3 tahun. Jantan biasanya meninggalkan sarang, tapi betina tetap bersama klannya.
Brown hyena punya cara berkomunikasi, hierarki sosial dan sistem perkawinan yang kompleks. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Near Threatened oleh IUCN dengan total populasi diperkirakan hanya 5.000--8.000 hyena. Tren populasinya masih stabil.
Sumber referensi:
https://africafreak.com/brown-hyena
https://animalia.bio/brown-hyena
https://a-z-animals.com/animals/brown-hyena/
https://factanimal.com/brown-hyena/
https://animaldiversity.org/accounts/Hyaena_brunnea/