Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

9 Kesalahan Merawat Tanaman Indoor yang Sering Tak Disadari

ilustrasi memindahkan tanaman ke pot baru (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi memindahkan tanaman ke pot baru (pexels.com/cottonbro studio)

Tanaman indoor bisa mempercantik ruangan dan memberi kesan alami yang menyegarkan. Tapi sayangnya, banyak orang tanpa sadar melakukan kesalahan saat merawatnya. Kesalahan kecil ini bisa berdampak besar jika dibiarkan terlalu lama.

Agar tanamanmu tumbuh sehat dan tetap menawan, penting untuk memahami kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi. Berikut ini sembilan kesalahan merawat tanaman indoor yang perlu kamu waspadai agar tanaman tetap bahagia.


1. Menyiram tanpa mengecek kelembapan tanah

ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak orang menyiram tanaman hanya karena mengikuti jadwal harian atau mingguan. Padahal, tanaman sebaiknya disiram sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan kalender. Jika tanah masih lembap, penyiraman justru bisa membuat akar busuk.

Gunakan jari untuk menyentuh tanah satu ruas dalam, atau pakai alat pengukur kelembapan. Jika masih terasa basah, tunda penyiraman sampai tanah benar-benar kering. Cara ini membantu mencegah masalah akar dan menjaga kelembapan yang ideal.


2. Pot tanpa lubang drainase

ilustrasi tanaman di dalam pot (pexels.com/Huy Phan)
ilustrasi tanaman di dalam pot (pexels.com/Huy Phan)

Pot tanpa lubang di bagian bawah mungkin terlihat cantik secara estetika. Tapi tanpa drainase, air bisa mengendap dan membuat akar tanaman membusuk. Ini adalah salah satu penyebab utama kematian tanaman indoor.

Solusinya, gunakan pot dalam yang berlubang dan masukkan ke pot luar sebagai cover dekoratif. Pastikan kelebihan air bisa keluar dengan lancar setiap kali disiram. Dengan begitu, akar tetap sehat dan tanaman lebih tahan lama.


3. Meletakkan tanaman di tempat gelap terlalu lama

ilustrasi tanaman indoor di tempat yang minim cahaya (pexels.com/Ani Ani)
ilustrasi tanaman indoor di tempat yang minim cahaya (pexels.com/Ani Ani)

Tidak semua tanaman bisa bertahan di tempat minim cahaya. Jika terlalu gelap, tanaman akan tumbuh kutilang—kurus dan memanjang karena mencari cahaya. Daun juga bisa rontok, layu, atau menguning secara perlahan.

Cek kebutuhan cahaya setiap jenis tanaman sebelum menentukan tempatnya. Beberapa butuh cahaya terang tidak langsung, sementara yang lain cukup dengan cahaya sedang. Bila perlu, bantu dengan lampu tanam agar fotosintesis tetap berjalan.


4. Mengganti pot terlalu cepat atau terlambat

ilustrasi memindahkan tanaman ke pot baru (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi memindahkan tanaman ke pot baru (pexels.com/Anna Shvets)

Memindahkan tanaman ke pot baru terlalu cepat bisa mengganggu pertumbuhan akar. Akar belum cukup kuat dan malah “tenggelam” dalam media tanam yang terlalu luas. Tanaman pun bisa stres dan sulit beradaptasi.

Sebaliknya, jika dibiarkan terlalu lama di pot lama, akar bisa penuh dan saling berhimpitan. Ini membuat pertumbuhan melambat dan tanaman jadi cepat layu. Ganti pot hanya saat tanaman sudah benar-benar butuh ruang lebih.


5. Lupa membersihkan daun

ilustrasi mengelap daun tanaman indoor (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi mengelap daun tanaman indoor (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Debu yang menumpuk di daun bisa menghalangi penyerapan cahaya. Akibatnya, proses fotosintesis terganggu dan tanaman tumbuh lebih lambat. Tampilan daun juga jadi kusam dan tak sehat.

Bersihkan permukaan daun dengan kain basah atau tisu lembap secara berkala. Hindari penggunaan cairan kimia yang bisa merusak daun. Perawatan kecil ini bisa membuat tanaman terlihat segar dan tetap produktif.


6. Tidak menyesuaikan perawatan dengan musim

ilustrasi menyiram tanaman indoor (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi menyiram tanaman indoor (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Tanaman punya kebutuhan berbeda di musim hujan dan musim panas. Saat udara lembap, penyiraman bisa dikurangi karena tanah cenderung lebih basah. Sebaliknya, musim panas atau ruang ber-AC membuat tanaman cepat kering.

Perhatikan lingkungan sekitar dan sesuaikan rutinitas perawatan. Jangan terlalu terpaku pada jadwal tetap jika cuaca berubah drastis. Fleksibilitas penting agar tanaman tetap tumbuh optimal sepanjang tahun.


7. Terlalu sering memindahkan posisi tanaman

ilustrasi tanaman indoor (unsplash.com/Elly M)
ilustrasi tanaman indoor (unsplash.com/Elly M)

Tanaman perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Jika sering dipindahkan, mereka bisa mengalami stres karena cahaya dan suhu yang berubah-ubah. Hasilnya, daun bisa rontok atau pertumbuhan terhambat.

Pindahkan tanaman hanya jika benar-benar perlu, misalnya karena kurang cahaya. Setelah dipindah, beri waktu adaptasi beberapa hari. Hindari rotasi lokasi yang terlalu sering agar tanaman tetap stabil.


8. Pupuk berlebihan

ilustrasi pupuk tanaman indoor (pexels.com/Sasha Kim)
ilustrasi pupuk tanaman indoor (pexels.com/Sasha Kim)

Memberikan pupuk terlalu banyak bisa menyebabkan kerusakan akar. Tanaman bisa terlihat layu meskipun tidak kekurangan air, karena akarnya “terbakar” oleh kelebihan nutrisi. Efeknya bisa berlangsung lama dan sulit diperbaiki.

Selalu ikuti dosis yang dianjurkan pada label pupuk. Lebih baik memberi sedikit daripada berlebihan. Jadwal pemupukan yang konsisten dan sesuai jenis tanaman akan memberikan hasil terbaik.


9. Mengabaikan hama kecil

ilustrasi tanaman indoor (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi tanaman indoor (pexels.com/cottonbro studio)

Serangga kecil seperti kutu putih, tungau, dan kutu daun sering tak terlihat di awal. Tapi jika dibiarkan, mereka bisa berkembang biak cepat dan menyebar ke tanaman lain. Tanaman pun menjadi lemas, kusam, dan rentan mati.

Periksa daun secara rutin, terutama bagian bawah yang sering jadi sarang hama. Jika ditemukan, segera bersihkan atau semprot dengan larutan sabun lembut. Penanganan cepat mencegah kerusakan yang lebih besar.

Merawat tanaman indoor memang butuh perhatian, tapi bukan berarti sulit. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, tanamanmu bisa tumbuh subur dan mempercantik ruangan setiap hari. Yuk, mulai lebih cermat dan sayangi tanaman dari hal-hal kecil!



This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us