Karya Terbaru Kapal Udara, Eksplorasi Personal di Suakajiwa

Berisi delapan lagu dengan tema beragam

Makassar, IDN Times - Kapal Udara mengawali tahun 2022 dengan karya anyar bertajuk Suakajiwa. Ini jadi album penuh pertama sekaligus rilisan ketiga kuartet folk asal Makassar tersebut. Terakhir kali mereka melepas lagu-lagu baru yakni pada Januari 2020, lewat mini album Mesin Manusia.

Selain aktivitas terasa hambar karena minimnya konser musik live, para personel Kapal Udara mengakui pandemik COVID-19 berimbas pada proses kreatif Suakajiwa. Kali ini, mereka hanya saling berkirim rekaman demo dan ngobrol secara daring.

"Di dua mini album sebelumnya, kami mengerjakannya dengan jamming atau ngulik secara langsung bersama-sama. Di album kali ini, kami memulainya di depan laptop dan handphone masing-masing," ungkap bassis Madhan "Dadang" Maing, dalam keterangan pers yang diterima IDN Times pada Selasa pagi (25/1/2022).

1. Pandemik berimbas pada proses kreatif album Suakajiwa

Karya Terbaru Kapal Udara, Eksplorasi Personal di SuakajiwaBand folk asal Makassar, Kapal Udara, saat tampil dalam acara festival Soundstations yang digelar di Lapangan Hasanuddin, November 2018. (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)

Lantaran tak bisa bertemu secara langsung, mereka kembali mengubek-ubek materi rekaman dan demo yang dibuat saat Kapal Udara baru dibentuk. Ternyata, nostalgia tersebut berbuah inspirasi untuk materi Suakajiwa.

"Dari demo-demo itu, ternyata banyak yang bisa dijadikan lagu baru," kata Muhammad Ayat, sang gitaris-vokalis.

Setelah fase mengulik dirasa cukup, proses rekaman dilakoni. Seluruh gitar dan bass direkam secara mandiri di rumah salah satu personel. 

"Selebihnya yaitu vokal, drum, dan instrumen tambahan lainnya kami rekam di Rucs Studio, dengan bantuan Chapunk (Abdul Chaliq) sebagai engineer," sambung Ayat.

2. Berisi delapan lagu dengan tema yang beragam

Karya Terbaru Kapal Udara, Eksplorasi Personal di SuakajiwaKapal Udara, band folk asal Kota Makassar (Instagram.com/kapaludara)

Menurut gitaris Saleh Hariwibowo, Suakajiwa jadi judul yang pas. Sebab kali ini mereka mengangkat tema besar kehidupan sehari-hari. Dan semuanya pernah atau sedang dialami oleh seluruh orang, termasuk para personel.

"Tiap orang punya masalah dengan jiwanya, baik kecil ataupun besar, terlihat atau tersembunyi," ungkapnya menjelaskan makna Suakajiwa.

"Terkadang orang ingin menyembuhkan masalah jiwanya dengan mencari suaka, tempat pelarian, atau pergi bersenang-senang," imbuh pria yang biasa disapa Ale tersebut.

Delapan lagu di album tersebut punya nuansa musik dan cerita berbeda-beda. Ada hubungan anak dan bapak di lagu "Teka-Teki Bapak", pertemanan ("Rumah Teman"), keyakinan dan keraguan (" Kasidah Ria") dan pertanyaan pada diri sendiri ("Senandika").

Ada pula kecemasan berlebih ("Titik Koma"), liburan ("Lagu Libur"), keterasingan ("Wahana Kota") hingga kematian ("Kabar Duka"). 

Baca Juga: Hirah Sanada, Seniman Muda Makassar yang Menggugat Stereotip Gender

3. Jadi album paling personal milik Kapal Udara sejauh ini

Karya Terbaru Kapal Udara, Eksplorasi Personal di SuakajiwaKapal Udara, band folk asal Kota Makassar. (Dok. Istimewa)

Kendati suara pentatonik gitar khas Kapal Udara masih ada, mereka menyebut musik di album berdurasi 28 menit tersebut cukup berbeda. Yang paling mencolok, tema dan nuansa dalam kedelapan lagu anyar mereka sudah beragam.

"Jika sebelumnya (di mini album Seru dari Hulu dan Mesin Manusia) kami lebih banyak bahas soal masyarakat, budaya, dan lanskap perdesaan, di album ini kami mau pakai sudut pandang personal," tutur drummer Bobby Pramusdi.

"Semua adalah hal-hal yang langsung kami rasakan. Jadi subyeknya adalah diri sendiri," tambahnya.

Sebagai perkenalan dengan Suakajiwa, "Rumah Teman" dan "Teka-Teki Bapak" sudah dirilis sebagai single. Masing-masing pada September dan November tahun lalu. Dua lagu tersebut juga mereka bawakan saat tampil di Rock In Celebes 2021, Desember silam.

Baca Juga: Oghie, Musisi Makassar Tawarkan Warna Baru Musik Elektronik

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya