Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Liga-Indonesia.id

Seluruh penggawa PSM menatap penghujung musim dengan percaya diri. Poin penuh dengan berani dibidik pada empat partai sisa demi memulangkan trofi supremasi kasta tertinggi sepak bola Indonesia yang terakhir direngkuh pada tahun 2000 silam. Misi tersebut resmi dimulai saat ditantang Persija pada Jumat (16/11) sore esok.

Berdasarkan hitung-hitungan peluang, tekad coach Robert Rene Alberts bukanlah sesuatu yang mustahil. Catatan pertemuan hingga faktor non-teknis memang memihak Juku Eja finis dengan total poin 62. Berikut ketiga faktor pendukung tersebut, selain kerja keras dan konsistensi di lapangan.

1. Potensi sapu bersih yang terbuka lebar

Instagram.com/psm_makassar

Sisakan empat laga, PSM membuka kans menyapu bersih dengan kemenangan. Tekad tersebut bakal dimulai saat mereka berjumpa Persija di Mattoanging (Jumat 16/11). Tuan rumah jelas lebih diunggulkan mengingat Macan Kemayoran tak pernah menang dalam tiga pertemuan terakhir.

Pekan ke-32, Bali United menyambangi Makassar. Publik masih ingat memori pahit setahun silam kala Serdadu Tridatu memupus asa juara secara dramatis. Aroma balas dendam pun menguat. Yang harus dicermati, rekor tandang BU cenderung menukik. Fadhil Sausu cs baru tiga kali memetik poin penuh dari 15 lawatan.

Laga kontra Bhayangkara FC (Pekan 33) jadi partai tandang terakhir musim 2018. Menilik catatan, The Guardian sulit menekuk PSM dalam tiga kesempatan bersua. Selain itu, reputasi angker markas si juara bertahan telah runtuh di tangan Persib beberapa waktu lalu. Kemenangan atas PSMS di gameweek pamungkas akan jadi penutup sempurna.

2. Komposisi skuat lebih lengkap

Editorial Team

Tonton lebih seru di