Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gelandang PSM, Wiljan Pluim (kanan), sedang menggiring bola melewati pemain Barito Putera, Bayu Pradana (tengah), dalam pertandingan Liga 1 2019 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 2019. (Liga-Indonesia.id)

Makassar, IDN Times - PSM akhirnya lepas dari tren negatif yang membayangi mereka selama dua pertandingan terakhir. Menjamu Barito Putera di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging dalam lanjutan pekan ke-14 Shopee Liga 1 2019, Rabu (14/8) sore, mereka menang dengan skor tipis 2-1. Poin penuh berhasil dikunci melalui 90 menit nan susah payah. Tanpa playmaker Evan Dimas, tim tamu masih sanggup merepotkan tuan rumah.

Nihil gol di babak pertama, tempo pertandingan digeber kencang selepas turun minum. PSM memecah kebuntuan lewat gol bunuh diri Donni Monim (60') sebelum disamakan lewat sepakan Lucas Silva lima menit berselang. Marc Klok kembali tampil sebagai pembeda lewat eksekusi penalti yang dihadiahkan wasit Darma Santosa, usai Bayu Gatra dilanggar dalam kotak terlarang.

Jelang peluit panjang ditiup, suasana sempat memanas. Pelatih Barito Putera, Yunan Helmi, merespon keras kartu merah Rafael Silva akibat melanggar Abdul Rahman Sulaeman. Akibatnya wasit cadangan Ikshan Praseyta Jati mendapat luka cakar di lengan kiri.

1. Kelelahan pemain PSM berimbas pada performa kurang menggigit di babak pertama

Pemain PSM Makassar M Rahmat (kanan) berebut bola dengan pemain Barito Putera Andro Ibo (kiri) dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/8/2019). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Berbicara dalam sesi jumpa pers setelah waktu normal rampung, juru taktik PSM yakni Darije Kalezic mengakui para pemainnya masih dirundung kelelahan. Selain itu, serangan dari kedua sisi sayap kurang menggigit seperti biasanya. Meski dominan sepanjang babak pertama, sektor depan seolah terkepung dalam kurungan bek Barito.

"Kami tampil tanpa performa terbaik. Saya memang perkirakan laga ini akan berjalan sulit dan ternyata betul. Kami mendominasi, tapi sirkulasi bola tidak secepat biasanya, begitu pula dengan area tempat serangan berasal. Kelemahan ini saya bicarakan saat masuk masa turun minum di ruang ganti," pungkasnya.

Strategi langsung diambil. Masuknya Rizky Pellu di menit ke-57 sebagai pengganti Muhammad Arfan memberi kesegaran di lapangan tengah. Serangan jadi lebih hidup dan teratur ketimbang paruh sebelumnya.

2. Masuknya Rizky Pellu dan Bayu Gatra hidupkan agresifitas sektor penyerangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di