Imbang Lawan PSIS, Pelatih PSM Berang dengan Kinerja Wasit

Makassar, IDN Times - Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares, tetap menyanjung penampilan anak asuhnya saat menahan imbang PSIS Semarang dalam laga pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 pada Minggu malam (16/2/2025). Duel yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang tersebut berakhir sama kuat 1-1.
"Saya kira, dalam situasi di mana kami tidak bisa memainkan sembilan pemain, kami tetap memberikan pertandingan yang bagus malam ini. Kami mencetak lebih dari satu gol, tapi sayangnya satu gol dianulir wasit," ujar Tavares dalam konferensi pers usai pertandingan.
1. PSM tampil dominan tapi harus puas dengan hasil imbang 1-1

Bermain tanpa bek tengah Aloisio Soares dan gelandang bertahan Akbar Tanjung, PSM sebenarnya tampil agresif sepanjang pertandingan. Dalam statistik yang dihimpun dari PT Liga Indonesia Baru, mereka catatkan 14 peluang, dengan 5 diantaranya on target. Sedangkan PSIS hanya kebagian 2 tembakan tepat sasaran dari 5 percobaan.
Selain itu, Juku Eja amat dominan menguasai aliran bola dengan persentase ball possession mencapai 54 persen. Kubu tuan rumah sendiri cuma mendapat 46 persen lantaran serangan hanya tertuju di sisi sayap.
Namun, justru PSIS yang bisa membuka keunggulan lewat sundulan Joao Ferrari di menit ke-37. PSM baru mengejar via penalti Yuran Fernandes yang diperoleh 14 menit kemudian. Meski lebih agresif, tim tamu justru tak mampu mengonversi satupun peluang sepanjang babak kedua, penalti penalti gagal Matheus Silva di pengujung waktu normal.
2. Tavares protes lantaran Lucas Barreto (tengah) tidak diberi kartu usai menarik kaus Yuran Fernandes (kanan) hingga sobek

Namun, yang menjadi sorotan utama Tavares adalah keputusan wasit Ginanjar Rahman Latief. Di awal-awal babak pertama, dua gol Yuran memang dianulir. Masing-masing karena offside dan kemudian dianggap lebih dulu melanggar Joao Ferrari saat lakoni duel bola udara.
Pada menit ke-12, terjadi insiden saat bek PSIS yakni Lucas Barreto menarik kaus Yuran hingga sobek. Tapi, wasit tak memberikan hukuman setimpal. Alhasil, pelatih asal Portugal tersebut berang lantaran korps pengadil disebutnya jauh dari kata tegas.
"Kalau wasit menganulir gol pertama kami karena dianggap pelanggaran, lalu kenapa di momen pemain nomor 6 PSIS menarik baju Yuran, itu tidak dianggap sebagai pelanggaran? Ini hanya terjadi pada PSM Makassar musim ini. Mereka seperti kehilangan respek terhadap kami," ujar Tavares dengan nada tinggi.
3. Imbang di Jatidiri membuat Pasukan Ramang melorot ke peringkat 8 klasemen sementara

Kendati demikian, Tavares tetap memuji penampilan tim asuhannya yang tetap bermain spartan meski tanpa sejumlah pilar utama. Ia pun meminta para suporter PSM untuk terus mendukung anak asuhnya, bahkan saat tidak bermain maksimal.
"Saya mohon, dukung para pemain. Dukung mereka saat mencetak gol dan saat melakukan kesalahan. Siapa pun bisa gagal dalam penalti. Belum lagi PSM adalah tim yang banyak melakukan perjalanan dan tim dengan pemain-pemain paling muda. Sekali lagi, tolong dukung mereka," pesan pelatih 44 tahun tersebut.
Gagal menang, Pasukan Ramang pun melorot ke peringkat 8 klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025 dengan koleksi 33 poin. Selanjutnya, mereka akan jalani laga klasuk dengan menjamu tim papan atas Persija Jakarta pada hari Minggu mendatang (23/2/2025).