Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesepak bola Persib Bandung Febri Hariyadi (kiri) berusaha melewati pesepak bola PSM Makassar Ze Paulo (kedua kiri) saat pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/12/2023). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.
Pesepak bola Persib Bandung Febri Hariyadi (kiri) berusaha melewati pesepak bola PSM Makassar Ze Paulo (kedua kiri) saat pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/12/2023). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.

Makassar, IDN Times - Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares, kembali mengeluhkan kinerja wasit Liga 1. Teranyar, dia menyoroti keputusan wasit memberikan enam kartu kuning kepada timnya saat melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin malam (4/12/2023).

"Siapa pun yang melihat statistik pertandingan ini, dan melihat kami mendapat 6 kartu kuning, pasti langsung berpikir bahwa kita sedang berperang di atas lapangan," ujarnya dengan suara tinggi dalam konferensi pers selepas lag.

1. Total ada enam kartu kuning yang diterima PSM dari wasit Gedion Dapaherang

Pesepak bola Persib Bandung Marc Klok (kanan) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Mansaray Nabay (kedua kanan) saat pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/12/2023). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.

Tiga pemain PSM langsung mendapat kartu kuning di babak pertama yakni Yakob Sayuri (9'), Muhammad Arfan (38') dan Safrudin Tahar (44'). Sedangkan tiga lainnya mengalami hal tersebut selepas turun minum. Mereka adalah bek muda Daffa Salman (64'), Victor Mansaray (85') kemudian Ananda Raehan di masa injury time.

Persib sendiri cuma menerima dua kartu kuning dari wasit Gedion Dapaherang. Masing-masing yakni gelandang bertahan Dedi Kisnandar (11') dan bek tengah Nick Kuipers (80').

Ini membuat tiga penggawa Juku Eja harus absen di laga selanjutnya akibat akumulasi kartu kuning. Mereka adalah Safrudin Tahar, Muhammad Arfan plus gelandang muda Ananda Raehan Alief.

2. Tavares lagi-lagi menyoroti minimnya hukuman kepada wasit dengan kinerja buruk

Pesepak bola Persib Bandung Beckham Putra (kedua kiri) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Safrudin Tahar (kedua kanan) saat pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/12/2023). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.

Tavares sendiri mengakui kubu tuan rumah juga bermain bagus. Tapi kinerja wasit Gedion yang dinilainya merugikan PSM membuat pelatih asal Portugal tersebut tak bisa menahan emosi. Ia bahkan menyoroti beberapa momen di mana beberapa pemain Persib yang dinilainya melakukan kesalahan justru lolos dari hukuman kartu.

"Hal-hal ini selalu terjadi. Entah di Makassar, Bandung atau Samarinda. Kita menghargai tim lawan dan wasit. Tapi tolonglah bekerja dengan benar," ujarnya.

"Ketika pemain atau pelatih tak memberi performa yang bagus, pasti akan ada konsekuensi. Sedangkan wasit di sini akan tetap memimpin 3-4 pertandingan lagi," imbuh Tavares.

3. Saat ini Juku Eja bertengger di posisi 10 klasemen sementara BRI Liga 1 2023-24

Pesepak bola Persib Bandung David Da Silva (kanan) berusaha melewati pesepak bola PSM Makassar Salman Zahran (kedua kanan) saat pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/12/2023). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.

Senada dengan Tavares, winger Yance Sayuri menyebut kinerja wasit di laga ini tidak memuaskan. Ia bahkan menyebut Gedion salah memberi kartu kuning kepada kembarannya yakni Yakob.

"Sebenarnya untuk kartu kuning Yakob tadi, sebenarnya dia baru membuat satu pelanggaran. Yang membuat dua pelanggaran adalah saya sendiri. Cuma wasit sudah terlanjur angkat kartu. Harusnya dia lihat nomor punggung dulu," tutur pemilik nomor punggung 23 tersebut.

Saat ini PSM Makassar duduki posisi 10 klasemen sementara dengan nilai 27 poin. Selanjutnya, mereka akan menjamu Bhayangkara FC di Stadion Gelora B.J. Habibie Parepare, Jumat mendatang (8/12/2023).

Editorial Team