TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Statistik PSM di Seri Pembuka Liga 1: Cukup Agresif, Jarang Melanggar

Dikenal keras, tapi pelanggaran PSM ternyata sangat minim

Pemain PSM Makasar Anco Jansen (kiri) melakukan selebrasai dalam laga BRI Liga 1 antara PSM Makasar melawan Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Makassar, IDN Times - Rampung sudah seri pertama BRI Liga 1 2021/22. PSM Makassar saat ini duduk di peringkat 7 klasemen sementara, berkat koleksi 9 poin dari sepasang kemenangan dan 3 kali imbang.

Penggawa Juku Eja diberi libur selama lima hari sejak Minggu kemarin (3/10/2021), kecuali dua pemain asing baru yakni Serif Hasic dan Bektur Talgat Uulu yang diberi porsi latihan tambahan. Dalam unggahan Direktur PSM, Munafri Arifuddin, keduanya terlihat sedang berlari mengitari lapangan Bosowa Sport Center pada Senin sore (4/10/2021).

Sang juru taktik, Milomir Seslija, menyebut telah mengantongi banyak bahan evaluasi untuk seri kedua yang dijadwalkan berjalan pada pekan ketiga Oktober. Salah satu PR Milo adalah mengintegrasikan Serif dan Bektur dalam strategi racikannya.

Lantas seperti apa penampilan Wiljan Pluim dkk di enam laga pertama? Berikut ini IDN Times menyajikan secara rinci statistiknya untuk pembaca.

1. Agresivitas sudah terbilang bagus

Pesepakbola PSM Makassar Ilham Udin (kanan) melakukan tendangan ke gawang PS Barito Putera pada lanjutan Liga 1 di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/9/2021). Pertandingan babak pertama berakhir 0-0. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.

Dilansir oleh LapangBola.com, PSM termasuk salah satu tim yang cukup rajin mengancam gawang lawan. Selama enam pertandingan di seri pertama, mereka tercatat telah melakukan 75 percobaan tendangan, dengan 9 di antaranya berbuah gol. Persentase konversi peluang jadi gol mencapai 12 persen.

PSM berada di bawah Persib sebagai tim paling agresif (82 peluang, 6 gol) serta si pemuncak klasemen sementara yakni Bhayangkara FC (81 peluang, 10 gol).

Selain jadi tim teragresif ketiga, persentase konversi peluang ke gol PSM tertinggi keenam setelah Persebaya (18,18 persen), PSIS (16,07 persen), Bhayangkara FC (12,34 persen), Persija (12,28 persen) dan Bali United (12,16 persen).

2. Saat para bek jadi pengalir bola

Pesepakbola PSM Makasar Hasim Kipuw (kiri) berduel dengan pesepakbola Persebaya Surabaya Jose Wilkson (kanan) saat berlaga pada lanjutan BRI Liga 1 antara PSM Makasar melawan Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Yang mencolok dari PSM selama seri pertama, setiap serangan dibangun dari sektor belakang. Keempat bek mengalirkan bola ke para gelandang atau winger. Tak lupa, mereka pun melepas umpan lambung serta crossing yang bisa mengawali ancaman ke lini pertahanan lawan.

Dari lima pemain PSM dengan umpan tersukses paling banyak, empat di antaranya adalah pemain belakang. Tertinggi yakni Hasyim Kipuw dengan 227 umpan (37,83 per laga), disusul Zulkifli Syukir sebanyak 188 umpan (37,6 per laga).

Terbanyak keempat adalah Abdul Rachman serta Erwin Gutawa. Keduanya sama-sama telah melakukan 167 umpan sukses, atau 27,83 per laga.

Berdiri di antara Zulkifli Syukur dan duo Erwin - Rachman adalah Sutanto Tan, yang telah melepas 178 umpan sukses (29,67 per laga).

3. Penguasaan bola yang lumayan dominan

Pemain PSM Makassar Pluim (kanan) berebut bola dengan pemain Persik Kediri Arthur Felix (kiri) pada lanjutan Liga 1 di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/9/2021). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

PSM cukup dominan untuk urusan penguasaan bola. Dengan lini tengah berisi "sang dirigen" Wiljan Pluim, mereka punya persentase rataan ball possession mencapai 51,1 persen per laga. Yang tertinggi saat mereka ditahan imbang Arema FC (69 persen) pada pekan pembukaan, serta ketika menekuk Persik di pekan keempat (58 persen).

Dari tujuh tim teratas klasemen sementara, rataan penguasaan bola PSM menepati peringkat empat tertinggi. Pertama ada Bhayangkara FC (55,1 persen), lalu Persib (54,6 persen), kemudian Persija (52,1 persen).

Di bawah PSM ada Bali United dengan 49,8 persen, menyusul Arema FC lewat capaian 48,6 persen, menyusul PSIS yang punya rataan penguasaan bola per laga di angka 47,1 persen.

Baca Juga: [KLASIK] Catatan Gemilang Penggawa PSM di Timnas Era 1950-an

4. Paling sedikit melakukan pelanggaran dari tujuh tim teratas

Pesepak bola Persib Bandung Wander Luiz (kiri) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Hasim Kipuw (kanan) pada lanjutan Liga 1 di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/10/2021). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

PSM boleh saja dikenal bermain keras, tapi statistik menunjukkan Wiljan Pluim dkk adalah tim di tujuh besar klasemen sementara yang paling sedikit melakukan pelanggaran sejauh ini. Totalnya mencapai 84, atau rata-rata 14 kali per laga.

Si pemuncak klasemen Bhayangkara FC jadi yang paling rajin mendapat hukuman dari wasit akibat pelanggaran, yakni 109 kali (18,1 per laga). Lalu ada Persija sebanyak 107 kali (17,8 per laga), Persib 103 kali (17,1 per laga), PSIS 91 kali (15,1 per laga) dan Bali United 94 kali (15,6 per laga).

Catatan PSM bisa disamai Arema FC, yang juga bukukan total 84 pelanggaran atau 14 kali per laga.

Baca Juga: Imbang Lawan Persib meski Dominan, Pelatih PSM Merasa Kecewa

Berita Terkini Lainnya