TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSSI Merespons Kasus Rasialis yang Menimpa Patrich Wanggai

Perlu peran seluruh pihak untuk menghentikan aksi jahat ini

Rekrutan baru PSM Makassar, Patrich Wanggai, saat berlatih bersama pemain lain di Bosowa Sport Center, Rabu 10 Maret 2021. (Instagram.com/psm_makassar)

Makassar, IDN Times - Induk sepak bola tertinggi Indonesia mengecam ujaran rasialis yang dilontarkan sejumlah warganet kepada pemain PSM Makassar, Patrich Wanggai. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi.

"Tentu kami menyesalkan tindakan oknum netizen yang mengatakan rasisme kepada saudara Patrich Wanggai. PSSI sangat menentang dan meminta semua suporter dan netizen di Indonesia untuk meninggalkan rasisme," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis (25/3/2021).

1. PSSI menyesalkan adanya komentar bernada merendahkan

Pemain PSM Makassar Patrich Wanggai sedang merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persija Jakarta dalam pertandingan Grup B Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan Kab. Malang, Senin 22 Maret 2021. (Twitter.com/PSM_Makassar)

Akun Instagram pribadi Patrich Wanggai, @wanggaipatrich, menjadi sasaran komentar bernada rasis nan kasar oleh oknum warganet. Ini terjadi setelah PSM Makassar menundukkan Persija Jakarta dengan skor 2-0 dalam pertandingan Grup B Piala Menpora di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin, 22 Maret lalu.

Tak cuma Wanggai, hal tersebut juga dialami penggawa PSM lainnya yakni Yakob Sayuri. 

Manajemen Juku Eja sendiri telah bersurat kepada PSSI perihal tingkah buruk warganet yang merendahkan derajat manusia tersebut. Namun masih belum ada rencana membawa perkara yang menimpa pemainnya ke meja hukum.

Baca Juga: PSM Makassar: Tindakan Rasisme kepada Wanggai Tidak Dapat Diterima

2. Yunus Nusi menyebut perlu dukungan semua pihak agar ujaran rasialis tak terulang

Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dalam sebuah pertemuan. (Dok. PSSI)

PSSI menyesalkan tindakan ini. Yunus berharap ada partisipasi secara luas agar hal ini tak terjadi lagi di kemudian hari. Mulai dari manajemen, pemain hingga suporter.

"Jangan sampai kejadian ini terulang kembali. PSSI akan terus memberikan edukasi serta butuh dukungan semua pihak untuk memerangi rasisme di sepak bola Indonesia," sambung Yunus.

Kampanye "Stop Rasisme" di sepak bola Indonesia sendiri sudah berlangsung sejak lama, dengan Liga 1 2019 sebagai momentum baru. Di sisi lain, kebijakan menggelar Piala Menpora tanpa penonton tak menghentikan oknum suporter melakukan tindakan jahatnya.

Baca Juga: PSM Belum Berencana Lapor Polisi soal Kasus Rasisme Menimpa Wanggai

Berita Terkini Lainnya