TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Madura United Kuasai Bola 62 Persen, Pelatih: Kami Tak Bisa Cetak Gol

Madura United harus akui keunggulan PSM Makassar

Pemain PSM Makassar Rizky Pellu (kiri) berebut bola dengan pesepakbola Madura United Jaime Xavier (kanan) dalam lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/10/2019). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Makassar, IDN Times - Misi Madura United menuntaskan rasa penasaran di kandang PSM sejak 2016 kembali kandas. Mereka dibekuk dengan skor tipis 1-0 saat bersua dalam lanjutan pekan ke-24 Shopee Liga 1 2019, Kamis (24/10) sore. Eksekusi penalti Marc Klok di menit ke-58 jadi satu-satunya gol yang tercipta.

Pelatih Madura United, Rasiman, menyebut timnya di atas kertas justru lebih dominan sepanjang 90 menit ketimbang tuan rumah. Namun, hasil akhir justru berkata lain. "Sangat disayangkan, kita tidak bisa membuat gol. Kita pun menguasai ball posession sebanyak 62 persen," kata Rasiman.

Baca Juga: [BREAKING] Penalti Marc Klok Menangkan PSM Atas Madura United

1. Madura United lebih dominan sepanjang 90 menit ketimbang tim tuan rumah

Instagram.com/maduraunited.fc

Kendati gagal genapkan misi menang sekaligus lanjutkan tren positif, Rasiman tetap merasa bangga dengan penampilan Greg Nwokolo dan kawan-kawan. Ia bahkan memuji anak asuhnya yang berhasil menekan PSM di wilayahnya sendiri, sekaligus catatkan lebih banyak peluang ketimbang tim lawan.

"Kita berhasil mengembangkan taktik, melakukan pressing dan menguasai bola lebih banyak. Saya kira ini tidaklah mengejutkan, karena kita juga sebelumnya juga melakukan hal serupa ketika melawan Borneo FC ataupun Semen Padang dengan rata-rata penguasaan bola mencapai 60 persen," lanjutnya.

2. Pergantian Beto Goncalves di tengah babak pertama dianggap tak berpengaruh

Instagram.com/maduraunited.fc

Lebih jauh, sosok yang sudah cukup lama di dapur taktik MUFC tersebut turut angkat bicara perihal keputusan menarik keluar Beto Goncalves di pertengahan babak pertama. Rasiman menyebut sang penyerang berstatus naturalisasi mendapat cedera serius sehingga tak mampu melanjutkan pertandingan.

"Ini adalah akumulasi dari jumlah pertandingan bersama Madura United dan Tim Nasional sejak Januari. Kalau berbicara dampaknya ke taktik di babak kedua, saya rasa tidak ada. Semua pemain sudah punya pemahaman yang sama, sehingga keluar masuknya pemain bukan masalah serius," papar eks asisten pelatih Timnas U-19 itu.

3. PSM Makassar tidak bermain agresif dalam menghadapi Madura United

Instagram.com/psm_makassar

Potensi laga akan berjalan sengit dan ketat rupanya sudah diperhitungkan oleh juru taktik PSM Makassar, Darije Kalezic.

"Madura United bertamu dengan kekuatan penuh, hanya kekurangan pemain Timnas U-23 mereka (Syahrian Abimanyu). Sebaliknya, kami justru kehilangan enam pemain dan harus menerima hal itu," ungkap Kalezic, dalam kesempatan terpisah, seperti dikutip dari laman Antara, Kamis (24/10).

Lebih lanjut, Juku Eja memang tidak bermain agresif dengan catatkan peluang lebih banyak, seperti yang terjadi tatkala bersua Arema FC atau Persija sebelumnya. Ini jelas bertolak belakang dengan ambisi yang terlontar sebelum laga ini.

Akan tetapi, Wiljan Pluim beserta kolega masih unggul dalam faktor kesabaran. Hasilnya baru dipetik pada menit ke-57 melalui penalti Marc Klok.

Pelatih berpaspor Swiss tersebut bahkan bangga bahwa timnya mampu menekuk Madura United yang secara peringkat jauh lebih tinggi dibanding Pasukan Ramang.

"Kita mengalahkan tim yang bermain baik, berkat fokus pemain yang juga terjaga cukup baik," lanjut Kalezic.

Baca Juga: PSM Makassar Perpanjang Catatan Buruk Madura United di Mattoanging

Berita Terkini Lainnya