TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Antar Lini PSM-Persebaya: Dari yang Muda Hingga Sarat Pengalaman

Materi pemain Bajul Ijo saat ini lebih menjanjikan

Instagram.com/psm_makassar / Persebaya.id/Satrio Wicaksono

Makassar, IDN Times - PSM lanjutkan ambisi mengerek posisi lebih tinggi di papan klasemen Shopee Liga 1 2019 pada pekan kesembilan. Pada Rabu malam (17/7), Wiljan Pluim cs mendapat kunjungan dari Persebaya, seteru lama dari kompetisi Perserikatan. Ratusan Bonek dipastikan mendukung langsung tim kesayangan mereka di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, pertegas suasana persahabatan yang sudah dibangun selama beberapa tahun terakhir.

Aroma persaudaraan memang sudah terjalin di tribun, namun beda lagi di lapangan. Ada ambisi yang diapungkan masing-masing kubu sebelum bentrok. Nah, sebagai pengantar menuju duel klasik, berikut ini IDN Times menyajikan inti kekuatan tiap lini milik PSM dan Persebaya.

Baca Juga: Liga 1 2019: PSM Vs Persebaya, Partai Panas Sarat Kepentingan

1. Kiper: Hilman Syah - Miswar Saputra

Instagram.com/hilman_syah97 / Instagram.com/miswarsyahputra

Hilman Syah : 4 kali main, 5 kebobolan

Melejit di penghujung musim lalu, Hilman Syah akhirnya tampil sebagai kiper utama setelah Rivky Mokodompit harus menepi akibat cedera. Pemuda kelahiran Jeneponto 22 tahun silam itu tampil ciamik saat PSM menang tipis atas Bhayangkara FC pekan silam. Ia dengan dingin mentahkan sejumlah peluang kiriman Anderson Salles --si eksekutor bola mati ulung-- dan Ramiro Fergonzi. PSM beruntung memiliki barisan kiper sarat talenta.

Miswar Saputra : 16 kali main, 22 kebobolan

Sama-sama kiper muda. Tapi Miswar Saputra telah melejit sejak Persebaya masih berjuang di Liga 2 musim 2018. Di usia masih sangat muda (kini 23 tahun), pria asal Aceh ini langsung didapuk sebagai kiper utama Persebaya. Capaian yang termasuk unik, lantaran juara Ligina 2004 itu selalu mengandalkan kiper sarat pengalaman (kecuali Zheng Cheng di musim 2005 yang masih 18 tahun). Refleks bagus ditunjang postur tinggi, Miswar sulit digeser dari pos kiper utama.

2. Bek kanan: Asnawi Mangkualam Bahar - Novan Setya Sasongko

Instagram.com/asnawi.bhr / Instagram.com/novansetya2

Asnawi Mangkualam Bahar : 10 kali main, 2 asis

Belakangan, Asnawi Mangkualam Bahar kerap dipercaya sebagai bek kanan oleh Darije Kalezic. Usianya boleh saja belia, namun jangan ragukan betapa ngotot putra Bahar Muharram ini menempel ketat para penyerang tim lawan. Selain kokoh dalam bertahan, anak muda kelahiran Makassar 4 Oktober 1999 punya kemampuan akselerasi mumpuni. Sisi kanan lapangan selalu disisirnya nyaris tanpa hambatan.

Novan Setya Sasongko : 20 kali main

Jalani setengah musim yang sulit bersama Bali United usai hengkang dari Sriwijaya FC (hanya tampil 3 kali dari 19 laga saat berseragam Serdadu Tridatu), Novan Setya Sasongko akhirnya mendapat satu tempat utama di Persebaya. Namun, ia malah diplot sebagai bek kanan alih-alih pos aslinya sebagai bek kiri. Lakoni peran baru, pemain 29 tahun ini malah langsung nyetel. Ia sukar digeser dari skema milik Djadjang Nurdjaman.

3. Gelandang : Rizky Pellu - Damian Lizio

Instagram.com/rizkypellu19 / Instagram.com/damilizio

Rizky Pellu: 16 kali main, 2 gol

Sekali lagi, Rizky adalah bagian penting dari domnannya lini tengah PSM sejak musim 2017. Ketika Marc Klok lebih sibuk membantu sektor belakang, Rizky lebih leluasa menjelajahi wilayah lawan. Bersama Wiljan Pluim, gelandang asal Ambon ini jadi kreator dari setiap peluang para penyerang. Ditunjang visi bermain di atas rata-rata, Rizky juga punya insting predator di dalam kotak penalti. Sundulannya memulangkan Persebaya tanpa poin saat saling duel di putaran pertama Liga 1 2018 silam.

Damian Lizio: 18 kali main, 6 gol, 4 asis

Bertualang selama satu dekade lebih di sejumlah negara Amerika Selatan, Damian mencoba peruntungan di Indonesia pada Februari 2019. Coach Djanur langsung kepincut dengan penampilan eks penggawa Timnas Bolivia itu. Dengan tugas menyusun serangan, gelandang 30 tahun itu turut memberi tambahan eksplosifitas. Damian adalah pemain berbahaya saat bola berada di kakinya. Umpan terobosan nan manja jadi senjata utama. Di Makassar, ia sudah pasti kembali menebar magis.

Baca Juga: Catatan Pertemuan PSM vs Persebaya, Dua Rival Warisan Perserikatan

Berita Terkini Lainnya