Resep Simpel Batolla Bawa Pinisi PSM Melaju Kencang di Piala Menpora

Kombinasi falsafah Makassar dan keputusan tataran teknis

Makassar, IDN Times - Sebelum Piala Menpora digelar, tak ada yang berani memprediksi PSM Makassar bisa melangkah jauh hingga semifinal. Namun seiring turnamen berjalan, mereka kuda hitam perusak perkiraan banyak orang. Resep racikan sang pelatih, Syamsuddin Batolla, terbukti manjur.

Dengan eksodus pemain jelang pramusim, ia mengaku enggan melihat status senior-junior atau berapa banyak jam terbang seorang pemain. Materi yang ada harus dimaksimalkan, sebagai bentuk kompromi dengan keadaan.

"Mau yang pergi atau yang tinggal, yang penting bagaimana saya benahi. Yang penting pemain itu mau kerja keras. Itu yang saya terapkan kepada semua pemain dan di semua latihan," ungkap Syamsuddin Batolla dalam keterangan pers yang diterima IDN Times usai sesi latihan malam di Stadion Maguwoharjo Sleman, Selasa (13/4/2021).

1. Syamsuddin Batolla menyebut slogan siri' na pacce ampuh membakar semangat pemain

Resep Simpel Batolla Bawa Pinisi PSM Melaju Kencang di Piala MenporaPelatih kepala PSM Makassar Syamsuddin Batolla dalam sesi jumpa pers daring pra pertandingan Grup B Piala Menpora 2021 di Ascent Premiere Hotel and Convention Malang, Selasa 30 Maret 2021. (Dok. PSM Makassar)

Coach Batolla menyebut tak ada yang istimewa dari strategi yang ia terapkan di sepanjang empat laga terakhir. Ia cuma meminta anak asuhnya untuk bekerja keras, spartan dan tak kenal menyerah.

"Itulah ciri khas Makassar. Keras dan cepat, tapi tidak lepas dengan fair play. Itu yang memang terlihat di tim ini. Saya berikan semangat. Siri' na pacce, itu juga yang utama. Apalagi kita mayoritas (pemain) lokal," jelasnya.

Untuk fair play, perkataan Batolla bukanlah sesumbar. Dari statistik PT Liga Indonesia Baru (LIB), PSM jadi satu-satunya kontestan semifinal yang belum kantongi kartu merah.

Selain itu, mereka pun paling sedikit menerima kartu kuning yakni 9. Paling banyak adalah Persija (15), kemudian PSS (13) dan Persib (11). Kubu Juku Eja bahkan "irit" melakukan pelanggaran, cuma 63 kali di empat pertandingan. Persija jadi yang tersering (95), kemudian PSS (90 pelanggaran di enam laga), disusul Persib (82).

Baca Juga: Persija Vs PSM: Misi Menjaga Harga Diri Pasukan Ramang

2. Meski memperagakan permainan keras, Zulkifli Syukur dkk melaju ke semifinal Piala Menpora dengan catatan fair play bagus

Resep Simpel Batolla Bawa Pinisi PSM Melaju Kencang di Piala MenporaPesepak bola PSM Makassar melakukan selebrasi usai mengalahkan PSIS Semarang dalam pertandingan perempatfinal Piala Menpora di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Jumat (9/4/2021). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Slogan siri' na pacce, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan untuk mati-matian melindungi harga diri, juga ia kumandangkan di kamar ganti. Bagi coach Batolla, tiga kata tersebut sudah cukup untuk membakar bara semangat Zulkifli Syukur dkk.

"Inilah pekerjaan saya, memberi motivasi. Kalau pemain tampil bagus, nilai mereka juga akan terangkat. Sudah jadi bagian pekerjaan saya. Saya juga harus kerja keras agar mereka menampilkan permainan terbaik," kata penggawa PSM dekade 1990-an tersebut.

Kata-kata impuls sarat nilai perjuangan tertanam lekat dalam benak pemain PSM. Kiper Hilmansyah tokcer dengan 12 penyelamatan. Erwin Gutawa menjelma bak tembok kokoh di sektor belakang lewat 14 tekel suksesnya.

Pemain luar Makassar dan Sulsel pun ikut menghayati semangat siri' na pacce. Sutanto Tan memberi ketenangan di lini tengah, serta taktis saat membangun serangan. Yakob Sayuri mengilap pada sektor depan, berkat raihan sepasang gol dan dua asis.

Baca Juga: Piala Menpora: Masuk Ramadan, PSM Makassar Bakal Gelar Latihan Malam

3. Keputusan coach Batolla di masa persiapan jadi salah satu faktor penentu untuk capaian mentereng Juku Eja di turnamen pramusim

Resep Simpel Batolla Bawa Pinisi PSM Melaju Kencang di Piala MenporaPemain PSM Makassar, Yakob Sayuri melakukan selebrasi usai mencetak gol di gawang Persija Jakarta dalam pertandingan babak penyisihan Grup B Piala Menpora, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (22/3/2021). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Padahal jika menengok ke belakang, masa persiapannya tergolong sebentar. Waktunya cuma dua pekan. Sebagian pemain bahkan tak cukup seminggu berlatih di Makassar. Belum lagi keputusan datang ke Piala Menpora tanpa satu pun legiun asing.

Di tataran teknis, coach Batolla rupanya paham apa yang dibutuhkan sebuah tim yang menghadapi dua masalah: terbatasnya materi pemain, serta mepetnya jarak dengan awal turnamen.

"Saya selalu melihat di latihan. Makanya saya selalu bilang, latihan bukan cuma tentang taktik, tapi ada juga teknik dan mental. Itu yang kita kejar, karena kalau mau dikejar satu-satu sudah terlambat," papar sosok kelahiran Maros, 4 Juli1957 tersebut.

Jelang duel kontra Persija Jakarta di fase semifinal, eks juru taktik Persim Maros itu sedang sibuk mencari formula yang pas untuk laga sarat gengsi. Akankah coach Batolla bakal mengantar pinisi PSM menuju dermaga final?

Baca Juga: Wiljan Pluim Sudah Tiba, Apa Bisa Main saat PSM Jumpa Persija?

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya