Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Bertahan Seminggu pada Masker Bedah

Cara paling ampuh kurangi resiko terpapar? Cuci tangan!

Makassar, IDN Times - Sejak mulai mewabah pada awal Desember 2019, para peneliti telah mempelajari dengan saksama pola penyebaran COVID-19. Dalam penyelidikan tersebut, diperoleh fakta bahwa virus corona baru tersebut menyebar lewat droplet batuk atau bersin seseorang yang terinfeksi.

Lantas, muncul anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO bahwa masyarakat harus mengenakan masker demi menjaga diri dari kemungkinan tertular COVID-19. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa masker pun bisa jadi media penyebaran virus tersebut.

1. Penelitian terbaru menyebut bahwa virus corona bisa bertahan di lapisan terluar masker bedah selama satu pekan

Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Bertahan Seminggu pada Masker BedahIlustrasi Masker (ANTARA FOTO/Rahmad)

Sebuah laporan terbaru jurnal sains mingguan The Lancet yang terbit pada hari Kamis (2/4) pekan silam menjabarkan dengan rinci stabilitas dan reduksi virus dari waktu ke waktu di berbagai benda. Mulai dari kertas, tisu, kayu, kaca, kain, plastik hingga baja.

Namun, mereka menemukan sebuah fakta mengejutkan. Virus corona masih bertahan di bagian luar masker bedah selama satu minggu. "Yang mengejutkan, tingkat infeksi virus yang terdeteksi masih dapat ditemukan pada lapisan terluar masker bedah pada hari ketujuh," demikan kesimpulan tim peneliti yang terdiri dari delapan orang.

Padahal, masker, terutama dari jenis masker bedah dan masker N95, adalah benda yang paling banyak dicari sejak wabah ini menyebar secara luas.

2. Belum banyak bukti ilmiah yang mengatakan masker bedah membantu menekan penyebaran wabah COVID-19, kecuali untuk mereka yang telah terinfeksi

Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Bertahan Seminggu pada Masker BedahWarga berdiri di dekat maneken yang dipasangkan masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/2/2020). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sesuai dengan imbauan WHO, pemerintah Amerika Serikat --negara dengan kasus terbanyak COVID-19 di seluruh dunia-- telah merekomendasikan agar seluruh warganya mengenakan kain penutup hidung dan mulut saat beraktivitas di luar rumah.

Mulai dari bandana, selendang dan bahkan lilitan kain bekas t-shirt. Ini dilakukan demi menyelamatkan persediaan masker untuk para petugas medis AS yang sedang berhadapan dengan 378.289 kasus, berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering per Rabu (8/4) pukul 00.40 WITA.

Dikutip dari Business Insider, sebenarnya belum banyak bukti ilmiah yang mengatakan masker bisa mencegah penyebaran virus corona kecuali jika masker tersebut dikenakan oleh orang yang sudah terinfeksi. Cara efektif masih merujuk pada berdiam di rumah dan social distancing alias mengurangi aktivitas di luar yang tak terlalu penting.

Baca Juga: Begini Nasib Puluhan Ribu Masker yang Disita Jajaran Polda Sulsel 

3. CDC menyarankan masker kain yang digunakan agar sering-sering dicuci

Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Bertahan Seminggu pada Masker BedahPekerja menunjukkan masker kain produksi penjahit konveksi di Kampung Cibangkur, Lebak, Banten, Senin (6/4/2020). Tingginya permintaan masker membuat penjahit konveksi di daerah tersebut dapat memproduksi 500-1000 lembar masker kain per hari dengan harga Rp5.000 per lembarnya, dan dipasarkan ke sejumlah kota seperti Serang, Cilegon, Tangerang, dan Jakarta (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Berbicara kepada South China Morning Post, dua dari delapan peneliti yakni Leo Poon Lit-man dan Malik Peiris mengatakan, temuan eksperimen mereka menunjukkan betapa pentingnya panduan yang tepat untuk mengenakan dan melepas masker.

"Inilah sebabnya mengapa sangat penting bahwa orang-orang tidak menyentuh bagian luar masker saat akan mengenakannya," kata Peiris. "Karena mereka bisa membuat tangan terkontaminasi virus, dan jika fatal jika tangan menyentuh wajah" lanjutnya.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sendiri telah merekomendasikan agar masker kain lebih baik sering-sering dicuci. Saat melepasnya, CDC pun meminta agar bagian depan tak disentuh lalu segera mencuci tangan.

4. Cuci tangan masih menjadi cara terampuh untuk menghindari potensi paparan COVID-19

Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Bertahan Seminggu pada Masker BedahSeorang pengemudi ojek online mencuci tangan saat hendak memasuki kawasan Ketawanggede, Kota Malang. IDN Times/ Alfi Ramadana

Lantas bagaimana dengan plastik yang biasa membungkus bahan makanan? Dalam artikel The Lancet, kadar virus corona berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya hilang di hari ketujuh. Berbeda dengan kertas di mana virus tak bisa bertahan lebih dari tiga jam.

Untuk mereka yang khawatir membawa partikel virus saat pulang berbelanja dari toko, Leo Poon Lit-man mengatakan barang-barang yang tidak mudah rusak harus dibiarkan selama sehari penuh demi mengurangi kadar konsentrasi virus. Predikat "cara ampuh" masih dipegang oleh mencuci tangan dengan sabun.

"Jika ingin melindungi diri sendiri dengan cara menjaga kebersihan, maka cuci tangan sesering mungkin. Cobalah untuk tidak menyentuh wajah, mulut, atau hidung tanpa membersihkan tangan terlebih dahulu," kata Poon.

Baca Juga: Terbukti Salah, 8 Cara Mencegah Virus Corona yang Sia-sia Kamu Lakukan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya