Viral Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP dari Rumah Sakit di Makassar

Massa datang dengan membawa senjata tajam

Makassar, IDN Times - Sebuah video viral menunjukkan sejumlah orang membawa kabur jenazah dari sebuah rumah sakit. Jenazah yang digotong keluar dari ruangan disebut merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait COVID-19.

Dalam video berdurasi 0.52 detik itu terlihat bagaimana sesosok jenazah yang terbaring di ranjang rumah sakit dibawa oleh beberapa orang. Kejadian itu terekam di kamera CCTV. Terdengar pula petugas yang memantu CCTV tersebut mempertanyakan di mana para petugas keamanan yang berjaga.

Kejadian tersebut rupanya terjadi di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Rabu (3/6) kemarin. Direktur RSKD Dadi Makassar, Arman Bausat, saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (4/6), pun membenarkan soal itu.

"Ada pasien rujukan dari (RS) Akademis dengan keluhan sesak napas, hipotensi. Kami terima, memang sudah berat keluhannya. Masuk rumah sakit tanggal 1 (Mei) malam. Tapi makin memburuk. Akhirnya tanggal 3 siang jam 14.00 meninggal," kata Arman Bausat melalui sambungan telepon.

Baca Juga: 18 Tenaga Kesehatan di RS Pelamonia Makassar Terpapar COVID-19 

1. Jenazah PDP COVID-19 dijemput oleh massa

Viral Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP dari Rumah Sakit di MakassarAksi membawa kabur jenazah pasien PDP COVID-19 di RSKD Dadi Makassar terekam CCTV. Screenshot

Saat mengetahui bahwa pasien yang bersangkutan telah meninggal dunia, pihak rumah sakit segera menghubungi tim satgas Gugus Tugas COVID-19 untuk memproses penjemputan. Sementara rumah sakit mempersiapkan proses pemulasaraan jenazah.

Namun belum sempat petugas datang, massa yang diperkirakan keluarga pasien sudah lebih dulu datang dengan jumlah yang banyak. Mereka langsung membawa pergi si jenazah.

"Banyak sekali, menurut anggota saya yang pantau langsung di lapangan, sampai 200 orang. Tapi kalau yang saya lihat di CCTV, hanya 50 orang," kata Arman. 

2. Massa disebut membawa senjata tajam

Viral Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP dari Rumah Sakit di MakassarIlustrasi pasien tes swab (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Parahnya lagi, massa yang datang ada yang membawa senjata tajam. Hal ini otomatis membuat petugas rumah sakit tidak berkutik. Arman pun sangat menyayangkan kejadian ini.

Namun dia meminta pihaknya tidak melakukan perlawanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab mereka berjumlah banyak dan membawa senjata tajam.

"Ada yang bawa senjata tajam. Jadi saya bilang ke petugas jangan ki dek terlalu berkeras karena ribut ini. Belum datang satgas. Kalau ada apa-apa kita yang kena. Jadi kita lihat-lihati saja diambil karena kita juga tak bisa melawan, siapa tahu mereka merusak. Jadi dibawa pulang," kata Arman.

3. Satgas COVID-19 datang terlambat

Viral Keluarga Bawa Kabur Jenazah PDP dari Rumah Sakit di MakassarPasien PDP saat dibawa dari RSUD Pandan (Hendra Simanjuntak/IDN Times)

Arman menjelaskan bahwa tim satgas COVID-19 yang telah dihubungi oleh pihak RSKD Dadi terlambat tiba di lokasi. Sebab di saat yang bersamaan tim satgas Gugus Tugas juga menangani kasus meninggal dunia di rumaah sakit lain. 

"Satgas terlambat datang karena ternyata pada saat itu ada kematian yang bersamaan. Di Ibnu Sina juga ada pasien yang dicurigai COVID-19 yang meninggal. Jadi otomatis mereka terlambat datang," katanya.

Akhirnya, jenazah pasien PDP tersebut dibawa oleh keluarga dan pihak rumah sakit tidak dapat berbuat banyak saat massa membawa jenazah di pasien tersebut.

"Sudah mau dibungkus jenazahnya tapi massa tiba-tiba datang. Kita juga tidak berani daripada anggota kami terluka," kata Arman.

Baca Juga: Viral Video Keluarga Pasien Meninggal Mengamuk di RS Daya Makassar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya