TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nakes dan ASN Terpapar COVID-19, Pemkab Bulukumba Kembali Terapkan WFH

WFH berlangsung hingga 13 Juli 2020

Dok. Humas Pemkab Bulukumba

Bulukumba, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menerapkan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah untuk seluruh aparatur sipil negara (ASN) setempat. Kebijakan itu sebagai upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang setiap hari terus meningkat.

"Ada kekhawatiran sebagian besar pegawai dari Pemkab terhadap banyaknya kejadian ASN yang terpapar COVID-19. Dan itu memang bagian dari upaya untuk memutus penyebaran virus ini," kata Jurubicara Gugus Tugas COVID-19 Bulukumba Daud Kahal kepada IDN Times saat dikonfirmasi, Sabtu (27/6).

Baca Juga: OTG, Kapolres Bulukumba Umumkan Diri Positif COVID-19 

1. Nakes dan ASN dominasi pasien positif COVID-19 di Bulukumba

Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk Informasi Covid-19 Daud Kahal. bulukumbakab.go.id

Merujuk data Gugus Tugas COVID-19 Bulukumba per Jumat (26/6) pukul 19.00 Wita, jumlah pasien terkonfirmasi positif mencapai 100 orang. Rinciannya, 52 orang dirawat di rumah sakit, 20 orang isolasi mandiri, tiga orang meninggal dunia, dan 25 orang dinyatakan sembuh total.

Daud menyatakan, kasus positif di Bulukumba untuk sementara didominasi tenaga kesehatan dan ASN. Selebihnya adalah masyarakat umum. Kebijakan untuk menerapkan WFH diambil berdasarkan pertimbangan tersebut. Kebijakan FH diharapkan efektif meminimalisir potensi penularan di lingkup pemerintahan.

"Sebagian dari mereka (ASN) pernah berinteraksi dengan pasien positif. Itu sebabnya sehingga muncul kembali pertimbangan untuk menerapkan WFH," ujar Daud.

2. ASN positif diketahui setelah petugas menggelar pemeriksaan massal

Ilustrasi. Seorang petugas posko COVID-19 di Bandara Ahmad Yani saat mengambil sampel darah penumpang pesawat. Fariz Fardianto/IDN Times

Daud menerangkan, ASN yang positif COVID-19 diketahui dari hasil serangkaian pemeriksaan di lingkup Pemkab Bulukumba. Para pegawai menjalani rapid test atau tes cepat, yang dilanjutkan dengan tes swab.

Umumnya, kata Daud, ASN yang terpapar tertular dari transmisi lokal. Begitu pun dengan tenaga kesehatan pada sejumlah layanan kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah Bulukumba.

"Memang karena di sini ini kan kasusnya rata-rata dari transmisi lokal. Itu yang hasil identifikasi kami terhadap pasien-pasien yang terkonfirmasi ini," Daud menjelaskan.

Sabtu, hari, Daud menyebut pasien positif di Bulukumba bertambah 35 orang. Ini merupakan hasil terjadi pengujian spesimen pasien yang sebelumnya menjalani tes dan dirawat di rumah sakit setempat.

Baca Juga: Maklumat Kapolri Dicabut, Polda Sulsel Pastikan Kawal Protap Kesehatan

Berita Terkini Lainnya