TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hujan dan Angin Kencang di Makassar Sebabkan Sejumlah Pohon Tumbang 

DLH Makassar buka posko penanggulangan pohon tumbang

Ilustrasi petugas kebersihan (IDN Times /Larasati Rey)

Makassar, IDN Times - Intensitas hujan yang meningkat disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang di sejumlah lokasi di wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

Data sementara yang dihimpun dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Makassar, hingga saat ini, pohon tumbang terjadi di empat lokasi berbeda, masing-masing di Jalan Kakatua, Kecamatan Mamajang, Jalan Nuri, Kecamatan Mariso, Jalan Andalas, Kecamatan Bontoala, dan Jalan Ade Irma Nasution, Kecamatan Tallo.

"Iya sementara anggota sementara evakuasi terus ini di lapangan," kata Pelaksana Tugas Kepala DLH Pemkot Makassar, Andi Iskandar saat dikonfirmasi, Kamis (2/1).

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Pemkot Antisipasi Banjir di Makassar

1. Ranting pohon tumbang sempat menimpa tenda PKL

Ilustrasi Insiden pohon tumbang akibat angin kencang. Dok. BPBD Sleman

Informasi soal pohon tumbang di berbagai lokasi di Makassar juga sempat beredar di media sosial. Di Jalan Andalas, ranting pohon yang tumbang sempat menimpa sebuah tenda pedagang kaki lima (PKL) di lokasi setempat.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Pohon berukuran besar itu menutup sebagian besar ruas Jalan Andalas menuju ke jalan penghubung lainnya. Akses lalu lalang kendaraan sempat terhenti sejenak.

Petugas DLH Makassar beserta warga bergotong royong mengevakuasi sisa-sisa pohon agar akses jalanan bisa dilalui kembali kendaraan.

2. Intensitas hujan meningkat sejak Rabu (1/1) kemarin hingga saat ini

Hujan mengguyur Kota Makassar, Kamis (2/1) / Sahrul Ramadan

Iskandar menjelaskan, pohon tumbang terjadi akibat kondisi atau usia pohon yang sudah cukup tua. Fisik yang lapuk membuat batang hingga ranting pohon rentan roboh. Belum lagi, intensitas curah hujan sepanjang hari ini terus mengguyur Kota Makassar yang dianggap berdampak pada kondisi pohon.

"Kita masih terus memantau, sembari anggota bertahap mengevakuasi, jika ada laporan lagi yang masuk," ungkap Iskandar.

Sebelumnya, rilis potensi cuaca ekstrem diumumkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dari hasil pememantaun, disebutkan masih terdapat indikasi peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.

Sulawesi Selatan, masuk dalam salah satu dari 18 daerah yang terpantau berpotensi dilanda cuaca ekstrem hingga 4 Januari 2020 mendatang. Potensi cuaca ekstrem berdasarkan rujukan BMKG seperti curah hujan dengan intensitas lebat, yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang.

Baca Juga: Sepekan ke Depan, Makassar Dilanda Hujan Intensitas Sedang

Berita Terkini Lainnya