TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siswa di Makassar Masih Belajar Online karena Banjir-Cuaca Ekstrem

Pembukaan sekolah tergantung prakiraan cuaca BMKG

Banjir di SMP Negeri 29, Jalan Andi Mappanyukki Makassar, Senin (13/2/2023). Dok. Dinas Pendidikan Makassar

Makassar, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Makassar masih menerapkan kegiatan belajar daring atau online karena situasi cuaca ekstrem serta banjir di sebagian wilayah. Kebijakan itu berlaku untuk sekolah wewenang Pemkot, yakni tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP.

Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin Mustakim mengatakan, sekolah daring diterapkan karena banijr masih melanda sebagian wilayah kota. Apalagi ada sejumlah sekolah terendam. Belum diputuskan kapan siswa kembali belajar di sekolah.

"Berdasarkan surat edaran pak walikota dari tanggal 13 sampai 16 dan lanjut 17 Februari sekolah dilakukan daring. Sabtu libur, Senin nanti kita lihat cuaca," kata Muhyiddin kepada IDN Times, Jumat malam (17/2/2023).

Baca Juga: BMKG: Sulsel Masih Dilanda Hujan Lebat Sepekan ke Depan

Baca Juga: Walhi Siap Penuhi Tantangan Danny Pomanto soal Data Banjir Makassar

1. Disdik Makassar menunggu petunjuk dari BMKG

Ilustrasi Siklon Tropis di Indonesia ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Dinas Pendidikan Maakssar menerapkan sekolah daring sebagai tindak lanjut atas surat edaran Wali Kota Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto. Danny ingin aktivitas di sekolah ditiadakan sementara saat terjadi banjir demi keselamatan para siswa.

Menurut Muhyiddin, ke depan Dinas Pendidikan akan mempertimbangkan prakiraan cuaca BMKG sebelum memutuskan membuka sekolah. Semua tergantung proyeksi cuaca, apakah memungkinkan atau tidak.

2. Pengajar diminta menghindari aktivitas belajar di luar rumah

Seorang warga menutup pagar rumahnya saat banjir di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/2/2023). Hujan deras sejak dini hari mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi di Kota Makassar. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Muhyidin menyatakan pelaksanaan sekolah daring demi keselamatan para siswa. Guru-guru diminta untuk sementara tidak menerapkan pembelajaran atau aktivitas terkait sekolah di luar rumah. 

"Kepala sekolah bersama seluruh warga sekolah senantiasa melakukan koordinasi dan memberikan pelaporan kepada kami soal kondisi yang membahayakan," ucapnya.

Muhyidin menghimbau petugas sekolah yang terdampak banjir mengantisipasi kerusakan dokumen dan sarana-prasarana belajar. 

Baca Juga: Pantarlih KPU Makassar Terobos Banjir Demi Coklit

Berita Terkini Lainnya