Pantarlih KPU Makassar Terobos Banjir Demi Coklit

Bahkan ada yang ditolak warga perumahan elite

Makassar, IDN Times - Petugas pemutakhiran daftar pemilih (pantarlih) KPU Makassar mulai bertugas mengecek data pemilih atau pencocokan dan penelitian (Coklit) sejak 12 Februari 2023 lalu. Saat mulai bertugas, mereka terpaksa menerobos banjir.

Seperti diketahui, sejumlah wilayah di Kota Makassar sempat terendam banjir saat itu. Meski begitu, kondisi ini tak menyurutkan para petugas Pantarlih untuk menjalankan tugas. 

"Pantarlih KPU Makassar mulai bekerja dan di beberapa lokasi banjir Pantarlih terpaksa harus menorobos banjir tersebut," kata Komisioner KPU Makassar, Endang Sari, Jumat (17/2/2023).

1. Terobos hujan hingga pakai perahu lewati banjir

Pantarlih KPU Makassar Terobos Banjir Demi CoklitPetugas Pantarlih di Makassar yang rela menerobos banjir demi tugas coklit, Kamis (16/2/2023). Dok. KPU Makassar

Beberapa wilayah masih terendam banjir, salah satunya Kecamatan Manggala. Akan tetapi petugas tetap melaksanakan tugasnya meski di tengah banjir.

Petugas Pantarlih mendatangi rumah warga satu persatu meskipun harus melewati banjir setinggi paha orang dewasa. Bahkan ada juga petugas yang menggunakan perahu untuk menyusuri lokasi yang akan mereka coklit. 

Mereka juga rela basah lantaran harus menerobos hujan meskipun menggunakan payung. 

2. KPU harap warga lebih proaktif

Pantarlih KPU Makassar Terobos Banjir Demi CoklitAnggota KPU Makassar Endang Sari (tengah). (Dok. KPU Makassar)

Endang pun berharap warga bisa proaktif untuk menunggu Pantarlih datang dengan menyiapkan dokumen kependudukan seperti E-KTP dan KK. Dokumen ini disiapkan untuk pencocokan dan penelitian data pemilih. 

"Semoga proses pemuktahiran data pemilih ini bisa berjalan lancar sehingga kita bisa menghasilkan data pemilih yang akurat," kata Endang.

3. Sempat ditolak warga perumahan elit

Pantarlih KPU Makassar Terobos Banjir Demi CoklitPetugas Pantarlih sedang mencoklit warga, Kamis (16/2/2023). Dok. KPU Makassar

Selain banjir, hal lain yang menjadi kendala adalah penolakan dari warga di perumahan elit. Endang menyebutkan ada beberapa beberapa perumahan berkarakteristik khusus dan elit yang menolak petugas Pantarlih.

"Tapi kondisi tersebut sudah kami komunikasikan dengan pemerintah setempat begitu mendapat laporan," katanya.

Adapun Pantarlih ini akan bertugas hingga 14 Maret 2023 mendatang. Sebanyak 1.059.745 anggota Pantarlih bertugas untuk 3998 TPS dengan rata-rata pemilih 266 orang pemilih per TPS. 

Baca Juga: KPU Makassar Ganti 10 Petugas PPS yang Baru Dilantik

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya