Divonis Penjara, Terpidana Korupsi di Makassar Bebas Berkeliaran
ACC mendesak jaksa segera menahan Erwin Hatta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Terpidana kasus korupsi pembangunan Rumah Sakit (RS) Batua Makassar, Erwin Hatta Sulolipu masih bebas berkeliaran. Padahal dia sudah dijatuhi hukuman penjara sejak pertengahan tahun 2022.
Pada sidang di Pengadilan Tipikor Makassar, Juni 2022, majelis hakim menjatuhkan vonis bersalah kepada 13 terdakwa kasus korupsi RS Batua. Erwin dijatuhi pidana penjara 1 tahun 3 bulan, dan denda Rp50 juta. Hukuman itu diperkuat putusan Pengadilan Tinggi Makassar pada Agustus 2022.
Meski putusan itu sudah berjalan sekitar setengah tahun, Erwin belum pernah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Makassar. Artinya, dia masih menghirup udara segar di luar.
"Sampai saat ini yang bersangkutan belum ditahan," kata Kepala Bagian Umum Lapas Kelas 1 Makassar, Arman kepada IDN Times, Minggu malam (5/1/2023).
Baca Juga: ACC Soroti Tersangka Kasus Korupsi RS Batua Tidak Ditahan
1. Terpidana lain sudah menjalani hukuman
Dari 13 terpidana, kata Arman, hanya Erwin yang belum ditahan. Sementara 12 terpidana lainnya, termasuk eks kepala Dinas Kesehatan Makassar, Andi Naisyah Tun Azikin, sudah menjalani hukuman di Lapas.
Terpidana lain di kasus ini, antara lain, Sri Rimayani selaku kuasa pengguna anggaran (KPA), M. Alwi selaku pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), Hamsaruddin, Andi Sahar, Mediawati selaku Pokja III Setda Kota Makassar.
Lalu, Firman Marwan selaku panitia penerima hasil pekerjaan (PPHP), Dantje Runtulalo wakil Direktur CV Sukma Lestari, serta Anjas Prasetya Runtulalo dan Ruspianto selaku pengawas lapangan dan proyek.
Berikutnya, Muhammad Kadafi Marikar, Direktur PT Sultana Anugrah. Dia bersama Ilham Hatta selaku rekanan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut.
"Jadi yang untuk 12 orang lainnya itu sudah ditahan (Lapas Makassar), kecuali saudara Erwin Hatta yang tidak pernah masuk ke dalam (Lapas), sampai hari ini belum datang," ucap Arman.
Baca Juga: Pemkot Makassar Lanjutkan Proyek RS Batua yang Terbelit Dugaan Korupsi