Staf Kepresidenan Geram soal Lahan Kereta Api Sulsel Tak Kunjung Kelar
Pembebasan lahan KA ditarget Maret 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Deputi I Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta, menyoroti soal lambannya pembebasan lahan untuk pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi, Makassar-Parepare. Pasalnya, masalah ini sudah sangat berlarut-larut, khususnya di daerah Pangkep dan Maros.
Hal ini disampaikan oleh Febry saat rapat koordinasi tentang pembangunan proyek strategis nasional Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (10/2/2021). Dia menilai, akar permasalahan dari hal tersebut karena kurangnya koordinasi.
"Terlalu lama masalah lahan ini. Saya paham masalah ini bisa diselesaikan jika koordinasi jalan, tapi ini tidak. Kacau semua, bagaimana mau membuat target jika kondisinya seperti ini," geram Febry.
1. Kerja sama dengan kantor pertanahan harus didorong
Febry sangat menyayangkan berlarutnya masalah pembebasan lahan ini. Dia pun mendesak semua pihak terkait untuk terlibat dalam masalah ini, tak terkecuali TNI/Polri.
Hasil rapat koordinasi hari ini, kata dia, akan diputuskan kembali pada 22 Februari nanti. Dia ingin tidak ada lagi yang membahas masalah tapi lebih kepada bagaimana mencari solusi, apa aksi dan kapan dilaksanakan.
"Nanti kita ceklis semua dengan sangat mendetail sehingga kerja sama yang sangat serius dengan kantor-kantor pertanahan di kabupaten atau pun provinsi harus didorong dengan baik. Karena anggaran sudah tersedia tinggal bagaimana daerah manfaatkan itu," tegas Febry.
Baca Juga: Pemprov Desak Pemkab Maros Tuntaskan Persoalan Lahan Proyek Kereta Api
Baca Juga: Proyek Jalur Kereta Api Sulsel Terkendala Anggaran Pembebasan Lahan