TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stadion Barombong dan Mattoanging, Gelagat Politik Danny dan Sudirman

Danny dan Sudirman harusnya saling dukung bikin stadion

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (kiri) bertemu Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (kanan) di Rujab Wagub, Rabu (2/3/2022) untuk membahas Stadion Barombong. Humas Pemprov Sulsel

Makassar, IDN Times - Beberapa waktu lalu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto meminta peralihan Stadion Barombong tapi ditolak oleh Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. Hal ini dinilai akan berpengaruh pada popularitas kedua tokoh tersebut, termasuk di pemilihan gubernur atau Pilgub Sulsel 2024.

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Firdaus Muhammad, mengatakan tawaran Danny untuk melanjutkan proyek Stadion Barombong dan Pemprov Sulsel fokus di Stadion Mattoanging, sebenarnya bisa terlaksana jika terkoordinasi dengan baik. 

"Kalau terkoordinasi, komunikasi politik para elit di pemerintahan ini seharusnya berjalan berdua. Jadi Barombong itu harus diselesaikan. Apalagi kalau sampai berakhir satu pemerintahan antaranya tidak selesai," kata Firdaus yang diwawancarai IDN Times via telepon, Jumat (4/3/2022).

1. Permintaan Danny seharusnya direspons positif

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. IDN Times/Asrhawi Muin

Firdaus mengatakan, permintaan Danny untuk melanjutkan proyek mangkrak tersebut harus direspons positif. Sebab ketika Pemkot mampu menyelesaikan proyek Stadion Barombong, maka hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Makassar, khususnya suporter klub sepak bola PSM.

Di sisi lain, Pemprov Sulsel bisa fokus menyelesaikan Stadion Mattoanging yang belum dimulai pengerjaan fisiknya. Bahkan menurut Firdaus, kedua pihak sebenarnya bisa saling menggandeng untuk menyelesaikan Stadion Mattoanging.

"Karena kedua tempat ini Barombong dan Mattoanging, sesungguhnya menjadi aset negara yang harus dibangun oleh pemerintah kota dan pemerintah provinsi. Kalau keduanya kerja dengan maksimal, tentu masyarakat menilai bahwa ini sebagai sebuah keberhasilan," ujar Firdaus.

Ketika Stadion Barombong tidak selesai maka kedua pihak juga terkena dampak. Begitu pun sebaliknya, ketika kedua proyek stadion tersebut selesai maka Pemkot dan Pemprov tetap sama-sama mendapatkan nilai positif dari masyarakat.

"Sekarang justru sebaliknya. Barombong tidak selesai, Mattoanging tidak selesai sampai pemerintahan wali kota dan pemerintahan gubernur berakhir, itu tidak mendapatkan nilai positif dari masyarakat dibanding kalau keduanya menyelesaikan, berkoordinasi menyelesaikan kedua aset yang mangkrak itu, terutama Barombong," kata Firdaus.

2. Berdampak secara politik

Ilustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Danny sempat menegaskan bahwa keinginannya untuk melanjutkan Stadion Barombong tidak terkait dengan politik. Namun Firdaus mengingatkan bahwa seorang wali kota maupun gubernur merupakan produk politik, sehingga apapun yang dilakukan juga akan berdampak secara politik.

Baik Danny mau Sudirman bisa terdampak karena proyek dua stadion ini, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. 

"Jadi kalau wali kota, gubernur menyelesaikan Mattoanging bersamaan dengan Barombong, maka itu menjadi investasi politik, modalitas politik bagi keduanya untuk menyongsong 2024," ujarnya.

Ketika Danny meminta Stadion Barombong, Pemprov seharusnya memberikan, lagipula Pemkot memiliki anggaran. Menurut Firdaus, Pemprov seharusnya mendorong Pemkot untuk menyelesaikan Barombong supaya mereka bisa fokus di Mattoanging. 

"Dampak politiknya kepada dua orang itu wali kota dan gubernur. Jadi sebenarnya kalau komunikasi politiknya baik, dua-duanya juga menjadi baik, Barombong bisa diselesaikan oleh Pemkot dan itu sanggup, lalu kemudian pemprov juga konsentrasi di Mattoanging, itu juga bisa selesai setidaknya masyarakat melihat progres pembangunannya," katanya.

Baca Juga: Danny Siap Selesaikan Stadion Barombong, Gimana Nih Pemprov Sulsel?

3. Sudirman tegaskan fokus ke Stadion Mattoanging

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Humas Pemprov Sulsel

Stadion Barombong dinyatakan mangkrak setelah diaudit pada 2019 silam. Meskipun ada permintaan dari Pemkot untuk melanjutkannya, namun Sudirman tidak serta merta langsung memberikan izin.

"Tentu fokus kita adalah Mattoanging sekarang sudah, kemarin kebijakan Pak Prof Nurdin Abdullah yang kita fokus dan juga permintaan suporter. Suporter kemarin kan menginginkan Mattoanging waktu kita rapat kasih pilihan," kata Sudirman.

Sudirman mengatakan masih ada masalah pada proyek Stadion Barombong seperti masalah amdalalin dan masih banyak lagi. Hal ini berbeda dengan Stadion Mattoanging yang telah melalui banyak proses kajian. 

"Kalau Mattoanging kan sudah ada kajian, desain dan lain lain sehingga sudah sangat relevan. Kemudian kita sudah ada aksi di sana membongkar dan kita punya tanggung jawab untuk bagaimana kemudian melakukan pembangunan," kata Sudirman.

Baca Juga: Tolak Barombong, Sudirman Malah Minta Danny Urunan Bangun Mattoanging

Berita Terkini Lainnya