Gubernur Sulsel Nilai Libur Dipangkas Tak Berdampak pada Kasus Corona
Nurdin Abdullah sebut protokol kesehatan jauh lebih penting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Masyarakat Indonesia akan segera menghadapi libur akhir tahun 2020. Namun karena dikhawatirkan berpotensi memicu lonjakan kasus COVID-19, maka pemerintah pusat pun memutuskan memangkas hari libur.
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menilai pemangkasan hari libur akhir tahun tidak berpengaruh terhadap jumlah kasus COVID-19.
"Libur tidak berpengaruh. Pengaruhnya adalah protokol kesehatan," kata Nurdin, Rabu (2/12/2020).
1. Sudah banyak masyarakat yang abai protokol kesehatan
Menurut Nurdin, fenomena yang muncul di masyarakat saat ini sudah banyak orang yang tidak mau lagi memakai masker atau menjaga jarak saat berkerumun. Dengan demikian, pemangkasan waktu liburan tidak berpengaruh selama protokol kesehatan tidak ditegakkan.
Dia menyebut tiga hal yang harus dipatuhi untuk mencegah penularan COVID-19 yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Jika itu tidak dipatuhi, maka akan menjadi pintu masuk bagi penularan COVID-19.
"Fenomena di berbagai tempat, paling tidak pakai masker. Kan kita sudah tahu pintu masuknya tiga. Itu aja kita jaga, tidak usah terlalu ketat," katanya.
Baca Juga: Gubernur Siap Disuntik Pertama Vaksin COVID-19 di Sulsel
Baca Juga: Dinkes Sulsel: Vaksinasi COVID-19 Dimulai Akhir Desember 2020