Dukcapil Bulukumba soal Kasus Pria Sakit Parah Meninggal saat Urus KTP
Kepala Dinas Dukcapil sebut banyak warga enggan urus e-KTP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Baru-baru ini, publik dibuat miris oleh meninggalnya seorang pria usai melakukan perekaman e-KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pasalnya, warga tersebut merekam e-KTP demi membuat BPJS Kesehatan untuk meringankan biaya berobat.
Warga bernama Amiluddin tersebut datang ke kantor Disdukcapil Bulukumba meski kondisinya sedang sakit parah. Hal ini pun menjadi sorotan lantaran Amiluddin seharusnya tidak perlu datang ke kantor Disdukcapil.
Kepala Dinas Disdukcapil Kabupaten Bulukumba, Andi Muliaty, mengatakan pihaknya selama ini telah melaksanakan jemput bola atau mengunjungi langsung warga untuk merekam e-KTP. Dengan demikian, warga tidak harus merekam e-KTP di Kantor Disdukcapil.
"Dukcapil jemput bola (jempol) terus. Lokus dan sasarannya jelas karena terjadwal. Ada jempol KIA, akta lahir, dan akta kematian," kata Muliaty saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (18/3/2022).
1. Kepala Dinas sebut warga cenderung merekam e-KTP saat terdesak
Amiluddin merupakan salah satu contoh kasus warga yang merekam e-KTP dalam keadaan terdesak. Berkaca dari hal ini, Disdukcapil Bulukumba mengaku akan terus memasifkan layanan jemput bola.
"Keberadaan almarhum tidak diketahui, karena pulang dari Malaysia langsung dirawat di RS karena sudah sakit memang di Malaysia," katanya.
Muliaty sebenarnya menyayangkan hal ini, apalagi tidak ada pemberitahuan sebelumnya mengenai kondisi kesehatan Amiluddin.
"Ada info dari keluarganya tetapi beberapa menit sebelum dibawa ke Dukcapil. Kami tidak bisa mendeteksi di mana ada orang sakit," kata Muliaty.
Baca Juga: Pria Bulukumba Meninggal saat Urus KTP demi BPJS, Gubernur Merespons
Baca Juga: Urus KTP buat Berobat, Pria Bulukumba Meninggal di Kantor Dukcapil