Urus KTP buat Berobat, Pria Bulukumba Meninggal di Kantor Dukcapil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Seorang laki-laki paruh baya asal Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), meninggal dunia usai menjalani perekaman e-KTP, Selasa 16 Maret 2022.
Warga bernama Amiluddin (54) tersebut mengembuskan napas terakhirnya di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bulukumba hanya beberapa saat setelah merekam e-KTP.
"Dia sakit pada saat datang dan langsung meninggal sesudah direkam. Saya sempat tuntun kalimat tauhid karena istrinya menangis terus di sampingnya," kata Kepala Disdukcapil Bulukumba, Andi Muliaty, ketika dikonfirmasi, Rabu (16/3/2022).
1. Almarhum tidak punya e-KTP
Amiluddin datang ke Kantor Disdukcapil didampingi istri dan adiknya. Dia baru merekam e-KTP sekarang karena diketahui baru pindah dari Malaysia sehingga tidak punya e-KTP.
Amiluddin yang sakit membutuhkan e-KTP untuk mengakses layanan kesehatan. Sebab dia juga tidak punya kartu BPJS Kesehatan yang bisa meringankan biaya pengobatan.
"Saudara yang mengantarkan saya tanya, 'kenapa baru datang rekam'. Jawabnya baru pulang dari Malaysia dalam kondisi sakit," kata Muliaty.
2. Perekaman e-KTP berjalan lancar
Dalam kondisi sakitnya, Amiluddin sempat merekam e-KTP mulai dari foto, rekam sidik jari, dan biometrik. Datanya berhasil direkam dan kartu e-KTP itu juga berhasil dicetak sebelum si pemilik meninggal dunia.
"Jadi pada saat selesai rekam, saya langsung panggil ambulans. Karena dia datang kan naik pete-pete. Kebetulan PSC kan di dekat kantor. Jadi saya langsung minta anak-anak panggil ambulans. Tahu-tahu sudah meninggal," kata Muliaty.
3. Almarhum tidak punya BPJS Kesehatan
Sri Surianingsih, salah seorang keluarga almarhum menjelaskan Amiluddin baru 10 hari berada di Bulukumba setelah tiba pulang dari Malaysia. Dia sempat dirawat RSUD Sultan Daeng Raja Bulukumba karena sakit penyumbatan pada usus.
Karena tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan, Amiluddin lantas meminta keluar dari rumah sakit. Kondisinya saat itu sudah sangat lemah dan harus segera dioperasi.
"Beliau harusnya dioperasi, tapi karena tidak ada BPJS sehingga minta keluar. Makanya kami coba uruskan BPJS, cuma almarhum ini kan tidak ada KTP-nya," kata dia.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Warga Pantai Merpati Bulukumba Bertahan usai Digusur
4. Amiluddin dilayani dengan baik saat perekaman
Begitu keluar dari rumah sakit, Amiluddin langsung mendatangi Kantor Disdukcapil Bulukumba untuk mengurus e-KTP. Menurut Sri, Amiluddin mendapatkan pelayanan yang baik saat perekaman e-KTP.
"Cuma mobil yang mau bawa ke kantor Capil lama datangnya. Saat datang ke kantor capil langsung dilayani dan lakukan perekaman e-KTP," katanya.
Usai merekam e-KTP, kondisi fisik Amiluddin langsung drop dan meninggal dunia di tempat. Sri pun berharap tidak ada pihak yang saling menyalahkan atas meninggalnya Amiluddin.
Baca Juga: Buruh di Makassar Demo BPJS Ketenagakerjaan soal Pencairan JHT