Maju di Pilkada Makassar, Bos PSM Pertimbangkan 12 Calon Pendamping  

Kubu Munafri gelar dua kali survei sebelum pilih calon wakil

Makassar, IDN Times - CEO klub sepak bola PSM Makassar Munafri Arifuddin mematangkan rencana mencalonkan diri pada pemilihan wali kota tahun 2020. Appi -sapaan Munafri- tengah menjajaki 12 kandidat untuk dipilih sebagai pendamping pada pencalonan nanti.

Juru bicara Appi, Fadli Noor mengatakan, calon wakil bakal ditentukan lewat mekanisme riset. Dalam hal ini Appi menggandeng lembaga survei untuk membedah kelayakan setiap kandidat.

“Sudah ada 12 nama yang kami godok, tapi kemungkinan masih akan bertambah. Intinya dalam menentukan wakil, kita menggunakan metode ilmiah, bukan melalui takwil mimpi,” kata Fadli di Makassar, Kamis (5/12).

1. Selain kader parpol, kandidat berlatar akademisi hingga staf khusus wapres

Maju di Pilkada Makassar, Bos PSM Pertimbangkan 12 Calon Pendamping  Instagram/cicutika

Dari 12 nama yang dibeberkan Fadli, kandidat wakil wali kota pendamping Appi berasal dari beragam latar belakang. Setidaknya ada lima di antaranya yang berbasis akademisi, masing-masing: Dr Zakir Sabara H Wata, Prof Yusran Yusuf, Andi Badi Sommeng, Dr Syafruddin Nurdin, dan Dr Muhammad Syaiful Saleh.

Berikutnya, ada lima kader partai politik. Yakni, Andi Yagkin Padjalangi dari PDIP, Adi Rasyid Ali dan Dr Andi Syahrir Kube (Demokrat), serta Andi Rachmatika Dewi dan Indira Cunda Titha Yasin Limpo (NasDem).

Dua nama berikutnya dikenal sebagai pengusaha, yakni Taufik Fakhruddin dan Sukriansyah S Latief. Nama terakhir, baru-baru ini diangkat sebagai Staf Khusus Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

2. Penjajakan kandidat wakil dibagi tiga tahap

Maju di Pilkada Makassar, Bos PSM Pertimbangkan 12 Calon Pendamping  Ketua DPW PSI Sulsel, Muhammad Fadli Noor/Dok. IDN Times/Istimewa

Fadli mengatakan, tim yang dibentuk Appi bakal membedah kelayakan para kandidat wakil wali kota dalam tiga tahap. Yang pertama lewat riset atau survei popularitas dan tingkat keterpilihan (elektabilitas).

Tahapan selanjutnya analisis geopolitik, untuk mempelajari perilaku dan kekuatan politik kandidat berdasarkan variabel geografis. Sedangkan analisis SWOT untuk menggali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada setiap kanddiat. 

“Riset akan dilakukan dua kali. Yang pertama untuk melihat basis elektoral setiap nama, dan pada tahap kedua akan mengerucut pada tiga nama saja,” ucap Fadli.

Baca Juga: Pernah Gagal, Ini Modal Bos PSM Maju Lagi di Pilkada Makassar

3. Munafri pernah gagal lawan kotak kosong

Maju di Pilkada Makassar, Bos PSM Pertimbangkan 12 Calon Pendamping  Ilustrasi bakal calon wakil bupati perempuan.IDN Times/Sukma Shakti

Munafri Arifuddin kembali masuk bursa kandidat jelang Pemilihan Kepala Daerah Kota Makassar tahun 2020. Dia sebelumnya merupakan calon tunggal di Pilkada Makassar tahun 2018, berpasangan Andi Rachmatika Dewi. Namun mereka gagal memenangkan suara mayoritas pemilih, atau kalah dibandingkan kotak kosong.

Meski belum memastikan kendaraan politik maupun pasangan, Munafri sudah memperhitungkan kesiapan untuk mencalonkan diri di Pilkada 2020. Modalnya tak lain adalah jumlah suara pemilihnya di perhelatan Pilkada 2018.

Menurut rekapitulasi akhir KPU, saat itu Munafri-Rachmatika mengantongi 264.245 suara atau 46,77 persen dari total 565 ribu lebih pemilih. Sedangkan suara untuk kolom kosong dominan dengan jumlah 300.795 suara atau 53,23 persen. Munafri menyebut, capaiannya tersebut menjadi salah satu patokan untuk mempersiapkan diri.

"Kita kan sudah bisa melihat, saya di posisi tahun lalu ada di posisi 290 ribu. Artinya adalah, ada 290 ribu orang Makassar yang mencoblos muka saya waktu pencoblosan pada pemilihan kemarin dan di angka hampir 47 persen. Menurut saya, kita harus mampu menjaga ini dan menambah dengan pergerakan lain," kata Munafri beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Bos PSM Ungkap Penyebab Kalah Lawan Kolom Kosong di Pilkada 2018

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya