Bawaslu Makassar Kesulitan Turunkan Alat Peraga Kampanye

Di sebagian titik dalam kota masih terdapat poster kampanye

Makassar, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar mengakui cukup kesulitan menurunkan seluruh alat peraga kampanye (APK) yang masih terpajang di tempat umum. Padahal sesuai tahapan Pemilihan Umum 2019, saat ini sudah masuk masa tenang jelang pemungutan suara 17 April.

Ketua Bawaslu Makassar Nursari menyatakan akan memaksimalkan upaya untuk menertitbkan alat peraga. Namun dia mengakui terdapat sejumlah hambatan, terutama dalam hald peralatan penunjang.

“Untuk menertibkan yang besar-besar, yang tinggi itu, membutuhkan alat. Sedangkan alat kita kan terbatas,” kata Nursari di Makassar, Senin (15/4).

1. Penertiban APK dimulai dari titik-titik kawasan strategis

Bawaslu Makassar Kesulitan Turunkan Alat Peraga KampanyeIDN Times / Aan Pranata

Nursari mengungkapkan, Bawaslu telah mulai menurunkan APK di dalam kota Makassar jelang masa tenang, pada Sabtu (13/4) malam lalu. Selain petugas Bawaslu, sebagian APK diturunkan secara mandiri oleh pemasangnya.

Sejauh ini, penertiban APK diprioritaskan pada titik-titik strategis di dalam kota. Misalnya jalur protokol Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Jenderal Sudirman di pusat kota. Dalam bergerak, petugas Bawaslu dibantu personel Satuan Polisi Pamong Praja Kota Makassar.

Baca Juga: Berpose Dua Jari, Pengawas Pemilu di Makassar Langsung Dicopot

2. Bawaslu minta bantuan fasilitas Pemkot

Bawaslu Makassar Kesulitan Turunkan Alat Peraga KampanyeIDN Times / Aan Pranata

Untuk APK yang terpasang di tempat-tempat tinggi, Bawaslu meminta pemiliknya agar berinisiatif menurunkan. Di saat yang sama, Nursari mengatakan, pihaknya masih menunggu bantuan fasilitas dari Pemkot Makassar untuk bisa menjangkau tempat-tempat yang sulit.

Bantuan antara lain berupa kendaraan dengan tangga panjat milik Dinas Lingkungan Hidup. Peralatan ini yang akan digunakan untuk menurunkan alat poster dan baligho kampanye, yang sulit dijangkau dengan cara biasa.

“Pokoknya semua harus steril. Nanti Dinas Lingkungan Hidup yang bantu kita dengan fasilitasnya itu,” ucap Nursari.

3. Ruang publik ditarget bersih dari APK sebelum pencoblosan

Bawaslu Makassar Kesulitan Turunkan Alat Peraga KampanyeTwitter / DiskominfoMks

Nursari menyatakan tidak punya data soal kawasan mana saja di Makassar yang belum steril dari APK. Namun dia memastikan upaya penertiban akan terus digenjot sebelum pemungutan suara.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, misalnya sebentar malam, sudah diturunkan semua. Harapan kita satu hari sebelum hari H itu semua harus steril semua, tidak ada lagi APK,” dia menambahkan.

4. Sepuluh ribu APK ‘nakal’ dicopot selama masa kampanye

Bawaslu Makassar Kesulitan Turunkan Alat Peraga KampanyeIDN Times/Irma Yudistirani

Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup Makassar Bahar Cambolong menjelaskan, pihaknya terlibat menertibkan APK selama masa kampanye Pemilu yang berakhir 14 Maret lalu. Pihaknya berfokus membersihkan poster dan baligho yang ditempatkan di tempat terlarang, seperti batang pohon.

Sepanjang masa kampanye, sepuluh ribu atribut kampanye disita. Jumlah itu termasuk APK yang telah diturunkan, namun oleh pemiliknya diganti dengan atribut baru di tempat yang sama.

“Kami di DLH tidak hanya menertibkan di masa Pemilu, tapi setiap saat kami turun mengawasi,” ucapnya.

Baca Juga: Kasus Surat Suara Tercoblos, Bawaslu Temui Polisi Malaysia Siang Ini

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya