Waspada! Penipuan Catut Nama Kepala Dinsos Makasar Sasar Pengusaha

- Karyawan toko alat kesehatan di Makassar menjadi korban penipuan pembelian alat kesehatan oleh orang yang mengaku dari Dinas Sosial (Dinsos) Makassar.
- Pelaku memesan masker dan sarung tangan karet dengan total kerugian Rp7 juta lebih, menggunakan bukti transfer palsu dan modus pengadaan barang untuk pemerintah.
- Kepala Dinas Sosial Makassar memastikan bahwa orang tersebut bukan bagian dari Dinsos, dan berharap korban segera melaporkan ke pihak kepolisian.
Makassar, IDN Times - Karyawan Toko Alat Kesehatan Mutiara Medika Makassar mengaku menjadi korban penipuan pembelian alat kesehatan dari beberapa orang yang mengaku dari Dinas Sosial (Dinsos) Makassar. Korban merugi Rp7 juta lebih.
“Pelaku mengambil masker dan sarung tangan karet. Pelakunya tiga orang, yang masuk cerita itu dua orang satu menunggu di luar. Kejadiannya, hari Rabu tanggal 31 Juli,” kata Dewi, karyawan Toko Mutiara Medika kepada wartawan, Senin (5/8/2024).
Dia menceritakan, dua orang pelaku itu memesan masing-masing 60 boks untuk masker hijab dan masker telinga. Lalu sarung tangan karet berbagai ukuran masing-masing 30 boks. “Totalnya itu Rp7.087.500,” ungkap Dewi.
1. Kronologis penipuan catut Kadinsos Makassar

Dewi menjelaskan, para pelaku awalnya datang di Apoteknya di bilangan Jalan Syekh Yusuf, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Rabu (31/7/2024) siang. Mereka mengaku dari utusan Dinas Sosial Makassar yang tengah melakukan pengadaan barang.
“Saya tanya pengadaan dari mana, katanya dari Dinsos. Dia bilang juga pernahmi juga belanja di sini temanku. Tapi dia dimutasi jadi saya ganti bagian pengadaannya,” ungkapnya.
Saat melakukan pembayaran, pelaku mengaku hanya bisa menggunakan mobile banking. Pelaku kemudian memperlihatkan bukti transfer yang sebenarnya palsu. “Dia kasih lihat saya hpnya, bilang boleh dicek apakah sudah benar,” jelas Dewi.
Selain itu, pelaku juga meminta nomor telepon Dewi. “Bahasanya ada kepala dinas berkunjung di kantor. Kemudian dia telepon temannya katanya dari kantor Dinsos untuk jemput barang itu. Dia pakai maxim,” kata Dewi.
Tidak lama setelah itu, lanjut Dewi, mobil Maxim datang menjemput pelaku dan barang yang dibelinya menggunakan bukti transfer palsu, sementara satu pelaku lagi pergi dengan sepeda motor.
Belakangan, Dewi mengaku kaget, transaksi pembayaran orang tak dikenal itu tak masuk dalam mutasi rekening pemilik toko. "Tanggal 2 pagi, owner mengirimkan mutasi rekeningnya, saya lihat tidak ada jumlah segitu (Rp7.085.500) masuk. Saya panik, minta HRD cek CCTV, cek semua, dari situ yang bisa saya ambil plat mobil Maxim saja yang kelihatan plat nomornya DD 1626 QI,” ungkapnya.
Dewi makin panik, ketika ternyata aksi serupa terjadi di cabang toko lain, tepatnya di Jalan Anuang, Kecamatan Mamajang. “Modusnya sama. Saya sudah lapor ke Polsek Rappocini,” ungkapnya.
2. Kadinsos Pastikan itu penipuan, pelaku usaha diminta hati-hati

Kepala Dinas Sosial Makassar, Andi Pangeran Nur Akbar menyatakan dari foto dan video yang dikirimkan IDN Times, ia memastikan orang itu bukan bagian dari Dinsos Makassar. “Saya lihat foto dan videonya bukan orang dinas ini,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Dia mengatakan, Dinsos Makassar tak melakukan pembelian secara langsung, namun melalui e-katalog. Proses seperti ini sudah dilakukan sejak lama. “Dan kita tidak ada belanja alat kesehatan tahun ini. Sehingga kami pastikan ini palsu, kami juga akan usut orang yang mencatut nama dinas sosial,” paparnya.
Dia berharap korban segera melaporkan ke pihak kepolisian. “Nanti polisi yang berhubungan dengan kami melakukan klarifikasi nanti kami buka ke Polisi karena kalau mencatut secara lisan ataupun ada barang bukti yang mengatasnamakan kepala dinas baru kita jadikan bukti baru. Untuk kami pertimbangkan apakah kita ikut melaporkan atau seperti apa,” ungkapnya.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh pelaku usaha agar hati-hati dengan adanya oknum atau orang yang mencatut Dinas Sosial. Kami tidak pernah belanja langsung seperti itu. Ada SOP kami untuk belanja semua lewat rekanan dan melalui e-katalog jadi kalau ada yang seperti itu jangan dipercaya,” harapnya.
3. Polisi selidiki laporan korban

Kapolsek Rappocini AKP Mustari Alam mengatakan, saat ini kasus dugaan penipuan itu sementara dalam proses penyelidikan. "Sementara dalam penyelidikan. Pasti kita tindaklanjuti, apabila didapat pelaku, kami proses," tukasnya.
Mustari menyatakan kepolisian selalu sigap dalam merespons setiap informasi gangguan Kamtibmas di wilayah hukumnya. "Tidak ada istilah tidak ditindaklanjuti, masalah sekecil apapun kalau ada informasi yang masuk, kita tindaklanjuti. Apalagi ada Laporan Polisinya," paparnya.