Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. IDN Times/Humas Pemkab Gowa
BBWS Pompengan Jeneberang tengah mengupayakan penataan DAS Jeneberang yang membentang dari bendungan Bili-bili ke Kabupaten Gowa dan Makassar. Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyatakan mendukung penuh penataan tersebut.
Adnan menyebutkan, penataan DAS sangat penting dilakukan untuk menjaga Bendungan Bili-Bili agar tetap terjaga ke depannya. Apalagi menurutnya saat ini daya tampung Bendungan Bili-Bili tidak seperti dulu, sehingga ketika hujan turun pasti dilakukan pembukaan pintu air.
Adnan menyebutkan dalam penataan ini, ada dua yang perlu diperhatikan. Yang pertama lokasi tambang di sepanjang DAS Jeneberang. Dia meminta BBWS Pompengan Jeneberang mendata dan mengidentifikasi lokasi yang boleh dan tidak boleh ada aktivitas penambanangan.
Kedua, kawasan kuliner seperti lesehan. Ia berharap jika memang akan ditertibkan, maka harus disiapkan tempat relokasi yang strategis karena menyangkut pendapatan masyarakat.
"Pemkab Gowa akan menunjuk satu dinas untuk melakukan pendataan masyarakat yang berjualan dan terkena dampak penataan kawasan. Kemudian balai menunjuk titik yang lebih strategis yang bisa ditempati saat pemindahan atau relokasi. Saya berharap kita tidak memutus pendapatan masyarakat yang mampu memberikan kehidupan," ucapnya dikutip dari Antara.
Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno mengatakan bahwa dalam penataan ini pihaknya akan memetakan area-area yang boleh dan tidak boleh dilakukan penambangan. "Ini penting agar tidak menimbulkan dampak yang bisa membahayakan banyak pihak," ujarnya.
Djaya Sukarno mengatakan bahwa BBWS Pompengan Jeneberang akan berusaha memenuhi tuntutan masyarakat khususnya yang memanfaatkan sekitar bendungan untuk wisata kuliner. Menurut dia, beberapa tempat-tempat kuliner yang ada saat ini berada di area genangan dianggap membahayakan pemilik usaha maupun pengunjung.
"Nanti kami akan carikan lokasi-lokasi yang view-nya bagus dan aman juga untuk masyarakat. Kami juga akan koordinasi dengan Dinas Pariwisata karena kami membutuhkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Gowa dan proses penataan sendiri masih berjalan," katanya.