Tim SAR Evakuasi Pendaki Jatuh di Jurang Gunung Lompobattang

15 Mar 2021, 13:42 WIB

Default Image IDN

Makassar, IDN Times - Tim SAR gabungan mengevakuasi seorang pendaki yang terjatuh di jurang dan mengalami cedera saat mendaki Gunung Lompobattang di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Proses evakuasi masih berlangsung pada Senin siang (15/3/2021).

Pendaki bernama Fahrul alias Allung (36) asal Kabupaten Maros dilaporkan terjatuh pada Jumat malam, 12 Maret 2021. Lokasinya di kawasan yang disebut Pasar Sanjaya, yang terletak di antara Gunung Lompobattang dan Gunung Bawakaraeng.

"Walau pun medan yang cukup sulit, namun tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi. Saat ini kondisi di sana lagi kabut, namun kami akan tetap upayakan agar korban bisa sampai di posko dengan selamat," kata Kepala Kantor Basarnas Sulsel, Djunaidi, Senin.

1. Korban langsung diberi penanganan medis

Default Image IDN

Djunaidi mengatakan, pendaki yang cedera dievakuasi sejak Minggu, 14 Maret 2021. Korban langsung diberi penanganan medis sementara setelah ditemukan.

Basarnas Sulsel terus memantau proses evakuasi, sebab medan dan jalur perjalanan cukup sulit. "Untuk jalur evakuasinya, kami akan upayakan untuk melewati jalur yang tidak membahayakan, baik korban maupun tim rescue," kata Djunaidi.

2. Fahrul mendaki bersama lima rekannya

Fahrul diketahui mendaki bersama lima orang rekannya di grup Ultra Light Makassar. Mereka antara lain, Samsir (29 ), Muhammad Iqbal (23), Faisal Basri (25), Andre Kalangi (23), dan Aco (28).

Rombongan ini mendaki Gunung Lompobattang pada Rabu, 10 Maret 2021. Fahrul terjatuh di jurang pada Jumat. Selama menunggu proses evakuasi, dia ditemani rekan-rekannya yang ikut turun ke jurang.

"Kami akan terus memantau dan memastikan bahwa keenam korban dalam keadaan selamat hingga sampai di kaki gunung, terutama salah satu korban yang mengalami cedera tersebut," ujar Djunaidi.

3. Pencarian sempat terkendala cuaca ekstrem

Default Image IDN

Djunaidi mengatakan, sebelum proses evakuasi, tim SAR gabungan mencari Fahrul selama tiga hari. Proses pencarian terbilang sulit karena terkendala cuaca ekstrem.

Di lokasi, tim evakuasi menghadapi hujan yang terus turun. Kondisi itu juga membuat jalan ke atas Gunung Lompobattang sangat licin.