Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
1001393218.jpg
Tim medis Pemprov Sulsel memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak banjir dan longsor di Pulau Sumatara, Jumat (5/12/2025). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan perkembangan penanganan kesehatan oleh tim medis dan tim kedaruratan di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Sejak diberangkatkan pada 2 Desember 2025, tim memberikan pelayanan medis secara door to door dan di titik pengungsian warga.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan tenaga kesehatan dan dokter spesialis sudah berada di sejumlah titik penanganan. Mereka ditugaskan untuk memberikan layanan kepada warga yang terdampak bencana.

"Teman-teman medis kita sudah bekerja di rumah-rumah warga dan lokasi pengungsian. Mereka bergerak cepat memberikan layanan medis, termasuk tindakan bedah di lapangan," kata Andi Sudirman dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).

1. Pelayanan medis di tiga titik pengungsian di Sumatra Barat

Tim medis Pemprov Sulsel memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak banjir dan longsor di Pulau Sumatara, Jumat (5/12/2025). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Di Sumatra Barat, tim terdiri dari enam tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis bedah, penyakit dalam, dan saraf. Pelayanan berlangsung di tiga titik pengungsian di Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya.

Akses menuju lokasi terdampak terhambat oleh longsor dan jalan tertutup lumpur sehingga tim berjalan kaki sambil membawa peralatan medis. Pelayanan diberikan kepada 129 pasien, dengan keluhan umum berupa ISPA, penyakit kulit, dan sakit kepala. Tindakan bedah minor seperti drainase abses dan ekstraksi kuku juga diberikan.

2. Tim di Sumatra Utara melayani 102 pasien

Tim medis Pemprov Sulsel memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak banjir dan longsor di Pulau Sumatara, Jumat (5/12/2025). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Di Sumatra Utara, tim yang diterjunkan terdiri dari lima orang tenaga kesehatan. Mereka mencakup dokter spesialis bedah vaskuler dan spesialis anestesi, yang memberikan layanan di posko Kecamatan Hinai.

Sebagian akses jalan masih tergenang banjir, namun pelayanan tetap dijalankan dan mencatat 102 pasien dengan keluhan ISPA, febris, dispepsia, dan low back pain. Tindakan bedah minor berupa debridement juga diberikan di lokasi pengungsian.

3. Tim di Aceh kolaborasi dengan tim Unhas

Tim medis Pemprov Sulsel memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak banjir dan longsor di Pulau Sumatara, Jumat (5/12/2025). (Dok. Humas Pemprov Sulsel)

Tim Pemprov Sulsel yang ditugaskan di Aceh bekerja di tiga wilayah dan berkolaborasi dengan tim Universitas Hasanuddin untuk menangani pasien yang membutuhkan operasi ortopedi. Hingga saat ini, layanan diberikan kepada 38 pasien anak, 104 pasien dewasa, dan 3 pasien trauma yang sedang dipersiapkan untuk operasi.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dr Evi Mustikawati Arifin, tim medis Sulsel di Aceh bertugas mengevakuasi pasien ke rumah sakit rujukan. Evakuasi ini untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan lanjutan yang sesuai.

"Insyaallah kami akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan tim yang ada disana," kata Evi.

Editorial Team