Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tim Detektor COVID Disiapkan Deteksi Kasus Hepatitis Akut di Makassar

Pemkot Makassar meluncurkan Satgas Detektor di Lapangan Karebosi, Jumat (2/7/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto memerintahkan seluruh petugas Puskesmas di wilayahnya untuk memantau penyakit hepatitis akut misterius.

"Saya sudah perintahkan, agar semua (tenaga kesehatan) Puskesmas, dipantau," kata Danny di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (9/5/2022) dilansir ANTARA.

1. Rumah warga akan dipantau

Ilustrasi pegawai puskesmas. (Dokumen)

Danny mengatakan, pihaknya juga meminta Puskesmas yang ada di setiap kecamatan untuk memantau munculnya penyakit hepatitis yang menyerang anak-anak hingga remaja.

"Semua juga rumah-rumah warga ikut dipantau," katanya.

2. Menyiapkan tim detektor

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto memberi sambutan di peluncuran Satgas Detektor COVID-19 di Lapangan Karebosi, Jumat (2/7/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Sejauh ini, menurut Danny, belum ada kasus hepatitis akut misterius yang dilaporkan di Makassar. Walau begitu, Danny telah menyiapkan tim detektor untuk membantu pemantauan kesehatan masyarakat. Tim ini sebelumnya dibentuk untuk mendeteksi COVID-19 di Makassar.

"Kita ada tim detektor (diturunkan) kalau ada eskalasi tertentu, karena sampai sekarang belum ada yang ditemukan. Kami siap turunkan detektor. Kita ada 500 orang tim detektor untuk ke rumah-rumah warga," Danny menerangkan.

3. Jumlah kasus hepatitis akut di Indonesia bertambah

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan 15 kasus hepatitis akut di Indonesia per Senin (9/5/2022). 

Angka tersebut dihitung setelah Kemenkes meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir, setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, yang belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

“Dan sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus,” kata Budi dalam jumpa persnya dipantau melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us