Pemkot Makassar Bakal Kirim Anak Jalanan-Manusia Silver ke Pondok Sosial Barombong

- Liposos akan menjadi tempat tinggal sementara dan lokasi pelatihan keterampilan bagi anak jalanan, gelandangan, dan manusia silver.
- Dinsos akan membentuk tim gabungan lintas instansi untuk memperkuat program penanganan anjal, gepeng, dan manusia silver.
- Dinsos akan menggiatkan edukasi kepada masyarakat agar tidak memberi uang di jalan kepada anjal, gepeng, dan manusia silver.
Makassar, IDN Times - Anak jalanan (anjal), gelandangan, pengemis (gepeng), dan manusia silver masih banyak ditemukan di berbagai sudut Kota Makassar. Untuk menertibkan mereka, Dinas Sosial menyiapkan penanganan yang lebih terstruktur.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, menyampaikan pihaknya tidak lagi mengandalkan pola lama berupa penertiban sesaat. Sebagai gantinya, Pemkot menyiapkan Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) di Barombong, Kecamatan Tamalate, sebagai pusat pembinaan terpadu.
"Setelah diberi amanah oleh Bapak Wali Kota, kami langsung memetakan persoalan krusial yang dikeluhkan masyarakat. Masalah anjal, gepeng, dan manusia silver menjadi prioritas utama kami cari solusinya," kata Andi Bukti.
1. Liposos akan menjadi tempat tinggal sementara

Liposos ini akan menjadi tempat tinggal sementara sekaligus lokasi pelatihan keterampilan. Tujuannya, agar mereka tidak kembali turun ke jalan setelah diamankan.
Selama ini, anak jalanan yang ditangkap biasanya hanya ditampung sementara. Setelah itu, mereka dipulangkan tanpa pembinaan yang memadai. Di Liposos, mereka akan dilatih, dibina, dan disiapkan kembali ke masyarakat.
"Wali kota sudah menyiapkan tempat sementara di Barombong yang akan disewa selama satu tahun. Lahan seluas lebih dari 1.000 meter persegi ini sudah memiliki bangunan representatif dan fasilitas dasar, termasuk tempat tidur dan arena olahraga," katanya.
2. Dinsos akan bentuk tim gabungan lintas instansi

Untuk memperkuat program ini, Dinsos akan membentuk tim gabungan lintas instansi bersama Satpol PP, Dinas Perhubungan, TNI/Polri, hingga tokoh masyarakat. Koordinasi awal digelar lewat rapat bersama seluruh OPD yang dipimpin langsung Sekretaris Kota Makassar, Andi Zulkifly.
Andi Bukti menjelaskan selama ini kerap terjadi salah kaprah terkait penanganan. Dinsos kerap dianggap lamban menangani anjal, padahal yang berwenang mengamankan adalah Satpol PP sebagai penegak Perda.
"Ke depan nanti, tugas kami melakukan pembinaan setelah mereka diamankan. Ini yang harus diluruskan agar tidak ada lagi salah paham," ucapnya.
3. Giatkan edukasi kepada masyarakat agar tidak beri uang di jalan

Dinsos juga akan menggiatkan edukasi kepada masyarakat agar tidak memberi uang di jalan, terutama kepada manusia silver dan pengemis. Spanduk imbauan akan dipasang di titik-titik strategis seperti lampu merah, disertai penjagaan petugas.
Andi Bukti menegaskan bahwa memberi uang di jalan kepada anjal, gepeng dan manusia silver justru memperpanjang masalah. Pihaknya pun akan maksimalkan sosialisasi untuk menyampaikan pesan ini.
"Sosialisasi juga kami lakukan lewat media sosial dan media lainnya. Karena memberi di jalan justru memperpanjang masalah," katanya.