Sulsel Anggarkan Rp56 Miliar untuk Program Penurunan Stunting

- Program intervensi stunting mencakup pendampingan keluarga, pemberian makanan tambahan, dan layanan kesehatan. Anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting juga menerima insentif sebagai bagian dari upaya pemulihan.
- Pemprov Sulsel memberikan bantuan tabungan pendidikan dan harian bagi sekitar 5.000 anak penyandang disabilitas. Program tersebut didukung oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Tim Penggerak PKK di tingkat kabupaten/kota.
- Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menyebut tingginya angka perceraian dan pernikahan dini yang memengaruhi ketahanan keluarga. Dia menegaskan kesiapan Sulawesi Selatan menjalankan arahan pemerintah pusat untuk menc
Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengalokasikan anggaran sebesar Rp56 miliar untuk mendukung program percepatan penurunan stunting. Anggaran tersebut menyasar 15.120 anak di seluruh wilayah provinsi dengan skema intervensi gizi dan insentif tabungan.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan bahwa pemerintah provinsi telah mengalihkan anggaran dari sektor non-prioritas ke sektor prioritas sesuai instruksi Presiden. Salah satu fokus penganggaran diarahkan untuk menurunkan angka stunting di Sulawesi Selatan.
"Kami sudah menggeser kurang lebih 56 miliar untuk penganggaran stunting menyasar 15.120 orang. Di tahun ini sudah di-launching kemarin, sekitar 59 hari ke depan," kata Sudirman saat menyampaikan sambutan dalam puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (27/7/2025).
1. Intervensi stunting mencakup pendampingan hingga layanan kesehatan

Program intervensi stunting mencakup pendampingan keluarga, pemberian makanan tambahan, dan layanan kesehatan. Anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting juga menerima insentif sebagai bagian dari upaya pemulihan.
Sudirman mengatakan intervensi dilaksanakan selama 59 hari sesuai petunjuk teknis Kementerian Kesehatan. Anak yang mengikuti program akan menerima bantuan sebesar Rp300 ribu.
"Kalau keluar (dari stunting) dan berhasil, dia diberikan tambahan Rp700 ribu rupiah. Jadi Rp1 juta total kepada anaknya sebagai biaya untuk tabungan anak," kata Sudirman.
2. Pemprov berikan tabungan pendidikan bagi 5.000 anak disabilitas

Selain penanganan stunting, Pemprov Sulsel juga akan memberikan bantuan tabungan pendidikan dan harian bagi sekitar 5.000 anak penyandang disabilitas. Program tersebut akan mulai berjalan tahun ini dan dilanjutkan pada tahun berikutnya.
"Kita mulai tahun ini nanti dan juga tahun depan kita anggarkan tabungan mereka, tabungan pendidikan dan juga tabungan harian mereka untuk anak-anak disabilitas," kata Sudirman.
Pelaksanaan program didukung oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Tim Penggerak PKK di tingkat kabupaten/kota. Sudirman menyebut keterlibatan para istri bupati dan wali kota sebagai bagian dari garda terdepan pendampingan keluarga.
3. Sudirman singgung tingginya angka perceraian

Sudirman juga menyinggung tingginya angka perceraian dan pernikahan dini yang memengaruhi ketahanan keluarga. Dia menyebut data nasional menunjukkan sekitar 350 ribu kasus perceraian dalam setahun, dengan 70 ribu di antaranya cerai hidup.
"Para bupati, para wali kota, perlu menjadikan ini perhatian kita bersama. Kami juga di provinsi, ini menjadi persoalan besar," ucapnya.
Sudirman menegaskan bahwa Sulawesi Selatan siap menjalankan arahan pemerintah pusat, termasuk program strategis dari BKKBN dan Kementerian terkait. Menurutnya, pembangunan sumber daya manusia melalui penguatan keluarga menjadi kunci mencetak generasi unggul.
"Kami tinggal menunggu petunjuk-petunjuk strategis yang proven dilaksanakan di daerah lain untuk dilakukan di provinsi maupun di selatan. Kami tinggal menunggu surat, arahan apa yang harus dilakukan," katanya.