Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stasiun kereta Mandai di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Dok. Kemenhub)
Stasiun kereta Mandai di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (Dok. Kemenhub)

Makassar, IDN Times - Stasiun kereta api di Sulawesi Selatan akan diitegrasikan dengan pelabuhan dan terminal. Rencana induk (master plan) konsep itu jadi salah satu yang ditinjau Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, saat mengecek penyelenggaraan transportasi Makassar-Parepare, Senin (11/8/2025).

Integrasi antara stasiun dengan terminal bus akan dilakukan di Stasiun Mandai. Rencananya, Terminal Bus Integrasi Mandai akan dibangun di lahan kawasan Stasiun Mandai seluas 16,4 hektar. Saat ini, lahan yang sudah dimanfaatkan untuk stasiun dan jalan akses baru 1 hektar. Nantinya, 2,5 hektar akan digunakan untuk terminal integrasi, 10,4 hektar untuk Kantor Operasional Balai dan fasilitas pendukung, serta 2,5 hektar untuk rumah susun pegawai.

"Master plan (rencana induk) kereta api di Sulawesi Selatan ini nantinya stasiun akan terintegrasi dengan Pelabuhan Garongkong dan Pelabuhan New Port, dan juga dengan terminal bus. Kita mau integrasi antarmoda ini terwujud juga di Sulawesi Selatan," tutur Menhub Dudy dalam keterangan yang dikutip, Rabu (13/8/2025).

1. Integrasi Stasiun Mandai dengan Makassar New Port masih dalam pembebasan lahan

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat memberikan keterangan terkait kelanjutan proyek kereta api Trans Sulawesi di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu (19/3/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Titik integrasi lain adalah Stasiun Garongkong yang akan terhubung dengan Pelabuhan Garongkong. Di kawasan tersebut juga akan dibangun kantor KSOP Garongkong. Luas total lahan konsolidasi Garongkong mencapai 46,6 hektar, dengan 2,5 hektar telah dimanfaatkan untuk jalan akses dan stasiun. Sisanya, 43,9 hektar akan digunakan untuk pengembangan stasiun, kawasan konsolidasi, dan integrasi dengan pelabuhan.

Titik berikutnya adalah integrasi Stasiun Mandai dengan Makassar New Port. Namun, untuk proyek ini masih dalam proses pembebasan lahan.

"Saya lihat rencana induk jangka panjang Kereta Api Sulawesi Selatan ini sudah bagus. Akan tetapi, semua itu berproses dan butuh waktu yang panjang. Sedikit demi sedikit akan kita bangun," ujar Menhub Dudy.

2. Jalur kereta sudah terbangun sepanjang 123 kilometer

Kereta Api (KA) Makassar – Parepare lintas Maros-Barru. (dok. Kemenhub)

Hingga kini, jalur kereta Makassar–Parepare sepanjang 123 kilometer telah terbangun. Meliputi 58,4 km di Kabupaten Barru, 45,9 km di Kabupaten Pangkep, dan 18,7 km di Kabupaten Maros.

"Jumlah penumpang kereta Makassar–Parepare ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Tandanya, antusiasme dan kebutuhan masyarakat cukup tinggi. Oleh karena itu, sangat layak untuk terus dikembangkan," kata Menhub Dudy.

3. Jumlah penumpang 281 ribu orang di tahun 2024

Kereta Api (KA) Makassar – Parepare lintas Maros-Barru. (dok. Kemenhub)

Data mencatat, jumlah penumpang pada 2023 mencapai 214.720 orang, meningkat menjadi 281.442 penumpang di 2024. Hingga Juli 2025, jumlah penumpang telah mencapai 181.895 orang.

Tingkat kepuasan masyarakat pun naik dari skor 3,1 pada 2023 menjadi 3,34 di 2024, dalam skala penilaian 4.

Editorial Team