Siswa di Makassar Trauma Makan MBG Basi-Berulat, Massa Demo Kantor SPPG

- Siswa dari SD hingga SMA trauma makan menu MBG
- Beberapa siswa enggan makan menu MBG selama sebulan akibat trauma
- Massa demo menuntut penghentian produksi menu MBG yang tidak layak konsumsi
Makassar, IDN Times - Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dilaporkan trauma mengonsumsi menu makanan bergizi gratis (MBG) karena basi dan berulat.
Hal itu diungkapkan seorang warga bernama Ikhsan saat melakukan aksi unjuk di Kantor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea, Kamis (25/9/2025).
1. Siswa yang trauma mulai dari SD hingga SMA

Ikhsan yang merupakan Jenderal Lapangan (Jendlap) Aliansi Masyarakat BTP, menuturkan laporan itu mereka terima berdasarkan aduan siswa dari beberapa sekolah mulai dari SD hingga SMA. Para siswa mengaku trauma akibat makanan yang distribusikan tidak layak konsumsi.
"Ada rasa trauma yang dirasakan oleh para siswa dari beberapa sekolah, baik dari tingkat SD dan SMA, terkait dengan makanan yang telah disediakan SPPG Tamalanrea," ucapnya.
2. Ada yang sudah sebulan tidak mau makan menu MBG

Bahkan hasil investigasi Aliansi Masyarakat BTP, menu MBG yang diproduksi oleh SPPG Buntusu di Kecamatan Tamalanrea, sudah ada siswa yang sebulan enggan makan menu MBG akibat trauma.
"Iya, ada beberapa siswa trauma. Bahkan kita sudah investigasi dan kita sempat wawancarai siswa tersebut mereka mengatakan bahwa sudah satu bulan, bahkan ada dua minggu tidak memakan nasinya karena ada trauma," bebernya
3. Massa demo akibat temukan makanan tidak layak konsumsi

Sebelumnya diberitakan, Kantor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang terletak di Ruko Insignia Jalan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, di demo puluhan mahasiswa dan masyarakat, Kamis (25/9/2025).
Massa mendesak agar kantor SPPG Buntusu, Tamalarea, menghentikan produksi menu makanan bergizi gratis (MBG) karena mereka menemukan makanan yang tidak layak konsumsi yang diberikan kepada ratusan siswa di wilayah Tamalanrea.
Sementara itu, Kepala SPPG Buntusu Tamalanrea, Ilham mengatakan terkait adanya temuan di SMA 21, pihaknya sudah berupaya secara optimal untuk meminimalisasi hal yang tidak diinginkan.
"Saya selaku kepala SPPG melaksanakan perintah presiden sesuai SOP, mengenai temuan (makanan basi dan berulat) yang ada di lapangan, saya sudah melaporkan ke BGN (Badan Gizi Nasional)," ucapnya.
Ilham juga menyatakan untuk tidak lanjut hasil temuan di sekolah-sekolah mengenai makanan tidak layak konsumsi, pihaknya akan melakukan pemeriksaan ulang dan segera memberikan klarifikasi.
"Karena di SPPG itu ada standar yang harus dipenuhi sebelum kita distribusikan," tandas Ilham.