Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sikap Ragu Bawaslu soal Caleg DPR Kampanye di Gereja Makassar Disorot

Video caleg diduga berkampanye di gereja di Kota Makassar. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Aktivis Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Pantau Pemilu di Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024, menyoroti sikap Bawaslu Sulsel maupun kota dalam penanganan dugaan pelanggaran Pemilu.

Seperti dugaan pelanggaran Pemilu yang dilakukan oleh seorang Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Aris Titti, yang diduga melakukan kampanye di salah satu gereja di Makassar.

Aktivis OMS Sulsel, Aflina Mustafainah, mengatakan kasus dugaan kampanye di salah satu tempat ibadah jelas telah dilarang dalam peraturan Pemilu, karena itu seharusnya langsung ditindaklanjuti Bawaslu provinsi atau kota.

"Harusnya kan dia jawab, mungkin secara teknisnya dia (Bawaslu) bilang ini telah kita tindak lanjuti sesuai panduannya mungkin dua hari kerja, lalu dua hari kerja lagi telah ditangani bidang ini. Kan begitu dari pada media atau publik dipimpong dengan hal ini kan," ungkap Aflina, Selasa (19/12/2023).

1. Aktivis OMS nilai Bawaslu tidak jelas dalam penanganan kasus

Ilustrasi pelanggaran pemilu (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Diberitakan IDN Times, Caleg DPR RI Dapil Sulsel 1, Aris Titti telah mengakui, rekaman video yang tersebar itu terjadi pekan lalu di Gereja Toraja Tamalanrea. Bahkan, Aris sebutkan, sampai Minggu petang (17/12/2023), dia belum juga dipanggil pihak Bawaslu untuk melakukan klarifikasi video itu.

Untuk itu, OMS Sulsel menilai pihak Bawaslu Kota Makassar dan Sulsel tidak jelas dalam penanganan kasus tersebut.

"Kita lihat pola komunikasi antara Bawaslu kota dan Bawaslu Provinsi itu tidak jelas, berarti bisa jadi mereka tidak berjalan atas SOP mereka sendiri atau aturannya sendiri, dan menunjukan ketidakprofesionalitasan atas penanganan dugaan ini," kata Aflina.

2. OMS takutkan penyelenggara tidak profesional tangani kasus

Dialog tematik Bawaslu Sulsel di Makassar, Rabu (29/11/2023). (IDN Times/Dahrul Amri)

Melihat proses penanganan dugaan pelanggaran dalam Pemilu yang dianggap tidak profesional, Aflina menilai hal itu bisa memicu persepsi publik bahwa penyelenggara Pemilu 2024 tidak profesional.

"Makanya yang paling kita takutkan ini bila datang dari penyelenggara, baik Bawaslu maupun KPU," katanya.

Aflina mengingatkan kasus pelanggaran yang dilakukan penyelenggara Pemilu di Sulsel pada proses verifikasi faktual partai politik. Saat itu, kata dia, Bawaslu Sulsel mengaku tidak dilibatkan dalam proses varfak.

"Tapi kemudian dia (Bawaslu Sulsel) tidak memproses dugaan itu karena katanya itu datang dari inisiatifnya mereka dan jadi berlarut, makanya itu OMS yang tampil untuk melapor," jelas Aflina.

3. Aris Titti sebut belum dipanggil oleh Bawaslu

Aris Titi, Caleg DPR RI Dapil Sulsel dari Partai Gerindra/Istimewa

Diberitakan sebelumnya, Aris Titti, Caleg DPR RI dari Gerindra Sulsel menyebutkan, belum diperiksa oleh pihak Bawaslu terkait dengan rekaman video yang diduga dirinya berkampanye di salah satu gereja itu.

"(terkait) video yang beredar beberapa hari yang lalu itu, saya belum dipanggil dari tim Bawaslu Provinsi maupun Kota. Sementara ini saya berjalanan ke Toraja," ungkap Aris kepada IDN Times Sulsel lewat telepon.

Aris membenarkan bahwa dalam video itu adalah dirinya, tapi dia mengelak telah berkampanye di gereja. Kata dia, kegiatan itu merupakan acara keluarga yang dihadiri orang-orang dekatnya.

"Itu acaranya kerukunan keluarga besar Loko' Uru dan saya di situ keluarga, dan itu sudah selesai ibadah," terangnya.

"Saya juga mau konfirmasi bahwa itu juga adalah ibadah kerukunan keluarga, bukan ibadah umum. Jadi belum ada panggilan sampai saya tinggalkan Makassar belum ada panghilan Bawaslu," sambung Aris.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dahrul Lobubun
EditorDahrul Lobubun
Follow Us